JAKARTA (voa-islam.com)--Lebih dari setengah juta umat Islam tumpah ruah mendatangi Balaikota dan Istana Presiden dalam aksi Bela Islam II, Jumat (4/11/2016).
Massa umat Islam yang hadir dari berbagai ormas, perguruan tinggi, sekolah, pesantren dan majelis taklim dari berbagai daerah di Indonesia. Kedatangan mereka menuntut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditangkap.
Sejumlah tokoh hadir dan menyampaikan orasinya seperti Amien Rais, Ustadz Fadlan Garamatan, KH Muhammad Al-Khathtath, Ustadz Solmed, Ustadz Bachtiar Nasir, Fadli Zon, Habib Rizieq, KH Arifin Ilham dan tokoh lainnya.
Tampak pula Aa Gym, Ustadz Rahmat Kurnia, Ustadz Felix Siauw, Ustad Hari Mukti ikut dalam aksi tersebut.
Umat Islam benar-benar bersatu untuk #BelaQuran. "Tangkap Ahok! Tangkap Ahok!" ujar demonstran.
Setelah sempat berhenti di Patung Kuda Indosat, massa bergerak ke depan Balaikota. Di sana satu per satu para tokoh berorasi dan tak henti meneriakkan takbir, tahlil dan sholawat. Tampak lautan massa umat padat mengular dari depan istana hingga patung kuda. Di beberapa titik dilakukan orasi.
Selanjutnya menjelang Ashar massa Bela Islam II bergerak menuju depan istana yang diblokade aparat polisi dan TNI. Selain orasi, perwakilan tokoh dan ulama ingin bertemu langsung Presiden Jokowi. Namun sayang, Jokowi tidak ada di tempat. Ia malah meninjau proyek kereta bandara Soekarno-Hatta di Tangerang.
Tentu saja hal ini membuat kecewa massa aksi. "Terlalu. Seharusnya Jokowi tetap di istana dan menerima perwakilan demostran," ujar Mamat salah seorang demonstran.
Mamat kemudian mencontohkan sikap istimewa yang ditunjukan Presiden Jokowi kepada pelaku pembakaran Masjid di Tolikara Papua dan para pelawak yang diundang ke Istana.
"Mereka malah diajak makan sementara lebih dari setengah juta umat Islam hadir malah dia kabur. "Wajar kalau ini dianggap umat melecehkan. Dan umat pun marah," ujarnya.* [Abu Ziad/Syaf/voa-islam.com]