View Full Version
Selasa, 08 Nov 2016

Penista Al-Qur'an Dibela, Pejuang Al-Qur'an Dicela

Fatwa MUI diabaikan. Hasil petisi Bela Islam tak didengarkan. Tuntutan jutaan umat dianggap permainan. Dan yang lebih mengherankan, banyak tokoh "Islam" justru seperti membela sang penista Al-Qur'an.

Muncul wajah-wajah bermuka dua. Mereka mencari simpati dari istana, berkomentar melemahkan kesepakatan para ulama. Demi mendapat kenikmatan dunia, mereka rela menjual agama. Membantu penguasa membela sang durjana.

Sang penista semakin bangga merasa banyak yang membela. Dia tertawa bebas bagai tak punya dosa. Inilah dunia dengan hukum pura-pura, yang pro dan yang kontra. Yang didekati presiden merasa di atas awan, karena sudah membayangkan akan mendapat bantuan. Dan yang mengkritik presiden berada di titik rawan.

Proses hukum dialihkan, bukan sang penista yang diprioritaskan.

Kenapa penegak hukum penuh kepura-puraan, padahal begitu jelas kesalahan yangdilakukan.

Begitu kuatkah pengaruh sang penista, sampai presiden rela kabur dari istana, menghindari para pengunjuk rasa. Atau karena terlalu banyak jasa, sehingga harus dibela membabi buta?

Jika itu fakta, maka harus ada Bela Islam Jilid Tiga. [PurWD/voa-islam.com]

 

Bekasi, 8 Nopember 2016

 

Anwar Anshori Mahdum


latestnews

View Full Version