View Full Version
Selasa, 08 Nov 2016

Apresiasi Aksi Bela Islam, PBNU Kritik Pemerintah

JAKARTA (voa-islam.com)--Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan pernyataan sikap tentang aksi damai 4 November 2016 lalu. Dalam pernyataan sikap berjudul "Saatnya Memenuhi Rasa Keadilan Masyarakat" PBNU mengapresiasi 'Aksi Bela Islam Jilid 2'. Kegiatan itu dinilai sebagai kritik membangun terhadap pemimpin bangsa dan negara.

"Sebagai bagian dari cara berdemokrasi yang beradab dan niat yang tulus untuk meluruskan etika kepemimpinan, Kami mengapresiasi #AksiDamai411. Karena hakikat kepemimpinan adalah teladan yang baik (uswatun hasanah)," kata KH.Said Aqil Siraj dalam pernyataan persnya yang diterima voa-islam.com, Jakarta, Senin (7/11/2016).

Lanjutnya, pemimpin tidak boleh berujar kalimat-kalimat kotor yang menimbulkan kontroversi bahkan melahirkan perpecahan. Pepatah mengatakan 'Keselamatan seseorang adalah dengan menjaga lisannya'.

"Sekarang saatnya bagi kita untuk memperkokoh tali ukhuwah, baik ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah (persaudaraan kebangsaan) bahkan ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan). Tidak tepat untuk menstigma bahwa #AksiDamai411 ditunggangi oleh kelompok-kelompok tertentu. Lebih bijaksana bagi semua pihak hendaknya mengambil pelajaran dari #AksiDamai411 tersebut," jelas pria yang akrab disapa Kang Said itu.

PBNU menilai tugas aparat keamanan adalah menindak pihak-pihak yang ingin menodai niat luhur dari #AksiDamai411. Adapun mengenai kericuhan yang ditimbulkan, PBNU tidak yakin bahwa itu dilakukan para pengunjuk rasa #AksiDamai411. 

"Kami justru menengarai hal itu dilakukan oleh kelompok yang ingin merusak kemurnian dan niat suci dari tujuan gerakan Aksi Damai 4 November," ungkapnya.

PBNU juga menyayangkan kelambanan pemerintah dalam melakukan komunikasi politik dengan rakyat. "Mendesak kepada pemerintah untuk segera melakukan dialog yang lebih intensif dengan seluruh lintas tokoh pemuka agama sehingga terbangun suasana yang kondusif," ujar Kang Said.

PBNU juga menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu, senantiasa membangun ukhuwah dan memperkokoh ikatan kebangsaan kita.

"Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran yang paling berharga bagi kita sebagai bangsa agar tidak terulang di kemudian hari," pungkas Kang Said.* [Bilal/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version