View Full Version
Rabu, 09 Nov 2016

Aa Gym: Demi Allah Saya Tak Akan Rela Bangsa Ini Pecah Gara-gara Satu Orang

JAKARTA (voa-islam.com)--Pimpinan Darut Tauhid, KH. Abdullah Gymnastiar berharap aksi Bela Islam 4 November 2016 menjadi pembelajaran semua pihak baik pemerintah ataupun masyarakat.

Dai yang akrab disapa Aa Gym itu berharap, Presiden Jokowi mau sedikit rendah hati mengakui ada kekurangan dalam menangani aksi tersebut.

"Cobalah minta maaf bahwa saya agak terlambat merespon, tidak bisa menemui ulama. Kapolrinya juga minta maaf. Kita ini satu keluarga, bersaudara. Janganlah berpikir menang-menangan.” katanya saat berbicara dalam Indonesia Lawyer Club, di TV One bertema 'Setelah 411', Selasa (8/11/2016) malam.

Menurut Aa Gym, tuntutan umat Islam sangat sederhana. Hanya ingin Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diproses hukum secara cepat dan tegas. Sehingga, tidak perlu pemerintah menyikapinya dengan rumit.

"Yang diminta umat Islam tidak banyak. Hanya minta keadilan. Janganlah karena satu orang, persatuan dan kebhinekaan di negara ini rusak.” tegasnya.

Aa Gym mengajak semua pihak merenungi hakikat hidup. Bahwa, segala hal kepemilikan di dunia bersifat sementara. Seharusnya, kepentingan nilai keluhuran lebih diutamakan daripada kepentingan dunia.

"Coba tanya ke hati masing-masing. Berapa lama lagi usia kita. Berapa lama sih kita menjabat? Alangkah indahnya bila kita saling memahami dan memaafkan. Polisi dan ulama juga ayo kita saling bermaafan," imbaunya.

Aa Gym mengaskan Demo 4 November sangat indah dan menakjubkan. Melihat umat sebanyak jutaan orang, saling berbagi dan menjaga. Bahkan, rumput pun diminta untuk dijaga agar tidak diinjak. Hingga ketika di Katedral ada pernikahan. Dia senang dibantu, diberi jalan oleh lautan Muslim.

"Lihatlah demo yang indah itu sebagai aset, bukan sebagai musuh. Kita semua bersaudara. Demi Allah saya tidak rela jika bangsa ini pecah gara-gara satu orang!” tandasnya. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version