View Full Version
Sabtu, 12 Nov 2016

Gelar Malam Peringatan dan Doa Syuhada Aksi 411, KB-PII Jakarta Galang Donasi Kemanusiaan

JAKARTA (voa-islam.com)--Pengurus Wilayah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII) Jakarta menggelar Malam Peringatan dan Doa untuk Syuhada #Aksi411 di Masjid Al-Furqon, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jl.Kramat Raya, Jakarta, pada Jumat Malam (11/11). Kegiatan tersebut bagian dari agenda Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI), yang dilaksanakan KB-PII sebagai salah satu elemen di dalamnya.

"Malam ini kita coba mengenang dan mendoakan dua saudara kita yang meninggal dalam aksi 4 November," kata ketua Panitia, Alfian Tanjung kepada voa-islam.com, Jumat Malam, Jakarta (11/11/2016)

Selain memperingati kematian syuhada aksi 4 November, acara itu juga bagian dari mengawal spirit agenda menuntut proses hukum Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam dugaan penistaan agama.

"Acara ini mencoba menjaga stamina frekuensi semangat jihad pasca 4 November 2016," jelas Alfian.

Karena, lanjutnya, pasca aksi 4 November ada upaya dari pihak pemerintah untuk menggembosi agenda aksi Belas Islam selanjutnya dalam rangka mendesak proses hukum Ahok.

"Kita melihat operasi-operasi politik presiden, bila kita pasif ini akan membuat keadaan berbalik, umat bisa tidak ikut kembali dalam aksi selanjutnya," terang Alfian.

Alfian menambahkan Malam Peringatan dan Doa untuk Syuhada #Aksi411 adalah ijtihad PW KB PII Jakarta kepada GNPF-MUI. "Kita memberanika diri menjalankan agenda GNPF, walaupun kita juga was was menyiapkan acara. Meski sempat memikirkan konsumsi. Tapi, alhamdulillah internal KB PII Jakarta bisa mengcover," ucapnya.

Acara Malam Peringatan dan Doa, diisi oleh Panglima Aksi Munarman,SH dan Ketua GNPF MUI, Ustadz Bachtiar Nasir. Imam Besar FPI Habib Rizieq yang sedianya dijadwalkan batal hadir, karena berhalangan.

Kegiatan juga sempat diisi beberapa tokoh seperti Purnawirawan Jenderal Adityawarman Thaha, wartawan senior Zaenal Muttaqin, dan Mudir Ponpes Putri Al-Ikhlas Lamongan, Ustadz Azhari Dipo.

Dalam kesempatan itu, panitia menegaskan bahwa peserta aksi yang meninggal dunia, atas nama Syahri Oemar Yunan tidak meninggal akibat penyakit asma. Akan tetapi, karena tembakan gas air mata.

"Kita sudah bertanya kepada keluarganya, almarhum tidak punya riwayat penyakit asma," ungkap Edy Mulyadi selaku moderator acara.

Untuk meringankan beban keluarga korban, KB-PII dalam acara itu juga menggalang sumbangan donasi kemanusiaan. Sumbangan yang terkumpul pada malam itu sebesar Rp.13.921.000,- dari para hadirin.

"Kita nanti akan langsung sumbangkan ke keluarga korban," ucap Edy mewakili panitia.

Acara malam peringatan dihadiri kurang lebih seribu peserta umat Islam. Panitia mengaku kehadiran umat di luar estimasi. "Kita terkejut, ternyata malam ini peserta begitu membludak, di luar dugaan panitia. Karena acara ini inisiatif dadakan," kata Alfian. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version