Oleh : Ust. Abu Bakar Ba'asyir
Alhamdulilah, segala puji hanyalah milik Allah semata. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad ,keluarga,sahabat sahabatnya, para Tabiin, tabiut tabiin,.para mujahidin dan seluruh umat manusia yang istiqomah mengikuti kebenaran ini.
Ketika membicarakan persoalan jihad, seolah tidak akan pernah ada habisnya. Begitulah tabiat Jihad akan langgeng sampai hari kiamat.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
الجهاد ماض منذ بعثني الله تعالى إلى أن يقاتل آخر عصابة من أمتي الدجال
“Jihad akan terus berlangsung sejak Allah taala mengutusku. Sampai kelompok yang terakhir dari umatku memerangi dajjal.” ( HR. Ahmad dan Thabrani)
Semua kebaikan bahkan yang paling baik sekalipun tidak tidak ada yang bisa menyamai pahala Dzarwatusanamil Islam puncak ketinggian Islam ini (jihad) sebuah ibadah yang pahalanya tiada bandingnya.
Namun, peluang emas untuk mendapatkan puncak kebaikan ini tidak di manfaatkan sebaik-baiknya oleh kaum muslimin. Persoalanya, justru umat Islam secara perlahan lahan mulai meninggalkan faridhoh (kewajiban) ini. Di awali dari pengkaburan makna jihad sampai pada titik puncaknya bahwa jihad dalam arti pengerahan kekuatan bersenjata (perang) untuk melawan musuh tidak ada dalam islam. Berdalih dengan penderitaan dan kerusakan yang ditimbulkannya. Mereka bersepakat untuk mengebiri makna jihad bahwa jihad dengan senjata dinyatakan tidak sesuai dengan ajaran Islam saat ini. Akibatnya kaum muslimin sangat rendah kepedulianya terhadap jihad.
Tabiat jihad yang selalu dipenuhi dengan Masyaqoh (kesusahan / penderitaan) menjadi alasan lain terhadap jiwa yang terbiasa enak dan serba kecukupan untuk tidak menerimanya. Belum lagi umat islam yang masih awam dengan ajaran dien-nya, menjadikan jihad seolah olah tidak ada kaitanya dengan islam.
Mereka memahami jihad itu, sekedar menahan hawa nafsu bukan memerangi orang kafir harbi. Sehingga yang terjadi, orang kafir harbi dijadikan teman dan orang islam dijadikan lawan.
Tapi ketetatapan Allah lah yang menentukan segalanya. Di tengah rendahnya kesadaran umat islam untuk menegaنkan jihad, muncul sebagian kaum muslimin untuk menegakkan kembali faridhoh ini. Mereka senantiasa menggelorakan jihad untuk kemuliaan kaum muslimin. -- selesai---[AM/voa-islam.com]