JAKARTA (voa-islam.com)--Sekretaris Departemen Dakwah dan Pengkajian Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Drs. H. Ahmad Yani menjelaskan bahwa salah satu program unggulan yang diusung pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DMI II adalah Sekolah Manajemen Masjid (SMM).
Program tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pengurus masjid dalam mengelola dan mengembangkan masjid melalui kursus.
"DMI sedang mengujicoba program Sekolah Manajemen Masjid, suatu kursus untuk pengurus masjid. Dari situ diharapkan orang jadi pengurus masjid dipersiapkan, karena selama ini tidak dipersiapkan," katanya kepada voa-islam, di sela Rakernas DMI II, Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (6/12/2016).
Program SMM itu, lanjut Yani, dapat diikuti oleh para calon pengurus Masjid atau orang yang menjadi pengurus masjid. "Jadi fleksibel, idealnya yang ikut orang yang belum jadi pengurus. Tapi, bila sudah jadi pengurus mau meningkatkan kualitas bisa mengikuti program tersebut," terangnya.
Menurut Yani, program ini sudah mulai dilaksanakan, meskipun baru di beberapa daerah. "Di antara wilayah yang sedang menggelar itu d Riau. Tapi, Pengurus Pusat sudah melakukan di Masjid Al-Insan Senayan untuk Jakarta dan sekitarnya,"katanya.
Yani menjelaskan bahwa program SMM ini menargwtkan pengembangan tiga aspek SDM pengurus masjid. Sebab, kata Yani, pengurus masjid idealnya memiliki tiga kriteria.
Diantaranya, pertama, pengurus masjid harus memiliki kepribadian sholih. Karena fungsi dan tujuan Masjid itu sendiri adalah untuk membuat orang sholih. "Berarti pengurusnya juga harus memiliki kesholihan," terangnyam
Kedua, pengurus masjid harus memiliki wawasan yang luas. Dari wawasan aspek kemasjidan, wawasan keislaman, wawasan kemasyarakatan, dan lain sebagainya.
"Ketiga, pengurus masjid harus memiliki kemampuan manajerial. Pengurus harus tahu, mengerti dan bisa merumuskan program dan bagaimana menjalankan program," tutup Yani. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]