JAKARTA (voa-islam.com)- Kitab Al-Qur'an merupakan kitab yang sangat sempurna. Al-Qur'an, yang merupakan salah satu mukjizat nabi Muhammad ini, selain membicarakan soal adanya Yahudi dan Nasrani, juga membicarakan bagaimana kedua kelompok tersebut menyekutukan Allah.
"Al-Qur'an bicarakan Yahudi dan Nasrani. Di dalamnya juga mengkritik, pun juga dipuji. Al-Qur'an, misalnya saja di sana terdapat kata 'sungguh kafirlah yang mengatakan bahwa Tuhan itu tiga dalam satu, atau satu dalam tiga'.
Akan tetapi, di tempat lain, umat Yahudi dan Nasrani sebetulnya tidak perlu khawatir karena di dalam Islam telah ada sikap, yakni tidak ada paksaan masuk ke dalam din yang dibawa nabi Muhammad.
Innaddina indallahil islam," sampai Hajriyanto Y. Thohari dari PP Muhammadiyah, beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Menurutnya, Al-Qur'an adalah kitab yang hingga kapanpun akan terus terjaga keasliannya. Allah-lah yang ia katakan akan menjaga Al-Qur'an.
"Keaslian dan keabadian Al-Qur'an akan terjaga. Jadi, Allah sendiri yang menjamin otentitika Al-Qur'an," katanya.
Ia hadir dan menjadi pembicara dalam acara pengajian bulanan di PP Muhammadiyah. Bersama Ketua MUI Pusat, Kiai Ma'ruf Amin, keduanya membicarakan soal kebhinekaan, yang ternyata Islam lebih siap daripada agama lain untuk itu.
Bahkan Islam-lah yang dikenal juga mempunyai sejarah telah hidup dalam keberagaman. (Robi/voa-islam.com)