View Full Version
Kamis, 15 Dec 2016

Baznas Akan Luncurkan Indek Zakat Nasional

JAKARTA (voa-islam.com)--Badan Zakan Nasional (Baznas) akan segera meluncurkan indek zakat nasional. Mereka menargetkan akhir tahun ini sudah ada daerah yang menjadi pilot project untuk keperluan penyusunan IZN.

"Targetnya, tahun 2016 ini sudah ada pilot projek, tapi 2016 tinggal dua minggu lagi," kata Wakil Direktur, Riset dan Kajian Pusat Kajian Strategis Baznas, Mohammad Soleh, di Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Menurut Soleh, penunjukkan daerah sebagai pilot projek akan mempertimbangkan kemampuan tim yang terdiri dari lima orang. Selanjutnya akan dilakukan secara bertahap dan merata di seluruh Indonesia. 

"Kami ditarget ada konsep dan sudah bisa dihitung (hasil survey IZN) akhir tahun ini, mungkin kami sebar ke bebarapa titik yang kami sanggup, seperti Jawa Barat, Kalimantan, Sumatera, tapi tergantung kemampuan kami dalam memantau," kata dia. 

Survey IZN ini nantinya tidak akan melibatkan Baznas daerah, tetapi juga lembaga-lembaga zakat yang dikelola secara mandiri dan terdaftar di seluruh kabupaten/kota. Meski demikian, data secara umum akan digabung dengan Baznas.

Sementara itu, Direktur Puskas Baznas Irfan Syauqi Beik menjelaskan, IZN merupakan indeks komposit yang disusun dengan tujuan untuk mengukur perkembangan kondisi perzakatan dan dampak zakat di tingkat nasional maupun daerah. Diharapkan, melalui IZN ini dapat digunakan oleh lembaga zakat di negara lain untuk mengukur kondisi perzakatan di negaranya. 

"IZN merupakan tools atau alat ukur yang relatif lengkap, yaitu mempunyai indikator-indikator yang disertai pembobotan dengan nilai tertentu dan dapat mencerminkan kondisi perzakatan di wilayah atau negara yang dikaji," tuturnya.

Ia menambahkan, metodologi penelitian IZN ini meliputi data kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif yaitu penyusunan komponen pembentuk IZN dengan cara desk study, FGD dan ekspert judgment. Sedangkan secara kuantitatif yaitu dengan pembentukan model estimasi nilai IZN melalui multi stage composite index.

Dengan demikian, IZN nantinya akan memotret secara komprehensif seberapa besar kontribusi dan peran zakat yang meliputi peran negara, organisasi pengelola zakat dan dampak di masyarakat. Karena itu, gambaran yang muncul dalam IZN ini berupa apakah zakat telah memiliki enabling environment atau lingkungan kondusif secara makro yang menaunginya, seperti regulasi yang cukup, ketersediaan dana dari pemerintah, ketersediaan database tentang jumlah lembaga resmi pengelola zakat, muzakki (donatur) dan mustahik.

"Sementara gambaran mikronya, terdiri dari kelembagaan dan dampak zakat itu sendiri. Kelembagaan itu meliputi aspek penghimpunan, pengelolaan, penyaluran dan pelaporan. Dampak zakat dinilai dari sejauh mana kontribusinya terhadap kesejahteraan mustahik, indeks pembangunan manusia dan kemandirian mustahik," ungkap dia.

Kebaradaan alat ini, kata Irfan, sangat penting untuk menentukan keberhasilan pencapaian kinerja zakat. Selain itu, dengan mengetahui perkembangan pencapaian kinerja zakat, dapat juga diukur sejauh mana kontribusi zakat terhadap pembangunan ekonomi nasional.

"Sehingga IZN diharapkan menjadi sebuah ukuran standar yang dapat dipakai regulator, lembaga zakat, dan juga masyarakat dalam mengevaluasi perkembangan zakat secara nasional," kata dia. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version