View Full Version
Rabu, 21 Dec 2016

Uang Pecahan Baru Seribu Dinilai Lecehkan Syariat Islam di Aceh

 

BANDA ACEH (voa-islam.com)--Meskipun Pahlawan Cut Mutia dijadikan sebagai gambar di pecahan uang Rp.1.000, tidak serta merta membanggakan warga Aceh di mana pahlawan itu berasal.

Bahkan sebagian orang menilai penempatan gambar Cut Mutia tanpa hijab di uang tersebut sebagai pelecehan terhadap Aceh.

Hal itu disampaikan Asrizal H Asnawi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh. Ia meminta kepada Bank Indonesia dan bank-bank di Aceh tidak mengedar uang baru pecahan Rp 1.000.

Menurut Asrizal, bila uang pecahan Rp 1.000 itu beredar, ini akan melukai proses penegakan hukum syariat Islam di Aceh.

“Uang itu juga merendahkan martabat perempuan Aceh,” kata Asrizal, Selasa (20/12/2016).

Asrizal menilai BI tidak cermat saat memilih foto untuk dijadikan gambar pada pecahan baru tersebut.

Hal ini juga dinilai Asrizal sebagai propaganda untuk melawan syariat Islam di Aceh.

Dengan beredarnya uang ini, maka perempuan di Aceh akan menilai pejuang Aceh itu tidak mengenakan hijab.

“Di saat kita memperjuangkan penegakan syariat Islam, Pemerintah Pusat malah mensosialisasikan hal yang terbalik. Ini jelas-jelas melecehkan Aceh dan sangat tidak sensitif,” kata Ketua Fraksi PAN DPR Aceh itu.

Dikutip dari AJNN, Asrizal menilai BI sebagai otoritas pengendali mata uang di negara ini tidak melakukan riset mendalam tentang sosok Cut Mutia sebenarnya. Karena di masyarakat Aceh, Cut Mutia dikenal mengenakan hijab. * [KBK/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version