BANDUNG (voa-islam.com) - Untuk kesekian kalinya dalam kurun waktu satu tahun Media Islam diblokir oleh pemerintah. Akhir tahun 2016 ada sekitar 11 media Islam yang kembali diblokir.
Pemblokiran media Islam ini sempat menjadi pembicaraan banyak pihak bahkan sempat menjadi tranding topik di dunia 'kicauan'.
Menurut Ketua Gerakan Pagar Aqidah Suryana Nurfatwa pemblokiran media Islam itu merupakan bentuk wujud ketakutan yangg berlebihan.
...kalau dipandang bahwa media Islam tertentu membahayakan, hoax atau radikal, lantas dari sisi mana pandangan seperti itu, bukankah sifat media adalah mengungkap fakta
"Kalau dipandang bahwa media Islam tertentu membahayakan, hoax atau radikal, lantas dari sisi mana pandangan seperti itu, bukankah sifat media adalah mengungkap fakta?" katanya kepada voa-islam.com, Selasa (17/01).
"Dan mengapa media yang mengungkap fakta kebenaran dipandang membahayakan dan radikal sehingga harus di blokir. Lantas siapa yg sebenarnya radikal dan membahayakan itu?" lanjutnya.
Oknum pemerintah lanjut Suryana, dari kekuatan tertentu yang sengaja disusupkan untuk menjalankan misinya.
"Mereka yang radikal dan membahayakan NKRI balik menuduh bahwa media Islamlah yang radikal dan membahayakan NKRI dikarenakan media Islam berani," pungkasnya.
Setelah menjadi pembicaraan banyak pihak dan juga diprotes para pengelola media Islam yang diblokir, akhirnya 5 dari 11 media Islam yang diblokir telah dinormalisasi oleh pemerintah. [syahid/voa-islam.com]