BANDUNG (voa-islam.com) - Ketua Gerakan Pagar Aqidah (GARDAH) Suryana Nurfatwa menilai penyerangan kepada masa aksi Front Pembela Islam (FPI) beberapa hari yang lalu, jelas kelompok penyerang tersebut anti Islam.
"Karena FPI adalah bagian dari wujud Islam itu sendiri, menyerang FPI adalah menyerang Islam. Meskipun yang diserang itu FPI jangan heran kalau seluruh kekuatan Islam dari berbagai elemen bangkit dan memburu sipenyerang itu," ujarnya kepada voa-islam.com, Selasa (17/01).
"Mengapa FPI yang sedang mengawal imam besarnya mesti diserang, toh FPI tidak berbuat makar, aksi pengawalan biasa-biasa saja dalam koridor wajar," lanjutnya.
Suryana menuturkan jika FPI melakukan kesalahan pun bukan tugas dan kapasitas GMBI yang harus bertindak tetapi polisilah yang harus bertindak
Suryana menuturkan jika FPI melakukan kesalahan pun bukan tugas dan kapasitas GMBI yang harus bertindak tetapi polisilah yang harus bertindak.
"Pada waktu itu polisi aman-aman saja, itu artinya aksi tersebut aman, maka GMBI yang melakukan penyerangan adalah pembuat onar yang mengganggu aksi aman tersebut," tuturnya.
"Kalau sekarang FPI balik menyerang karena polisi tidak menindak pelaku onar tersebut. Tindakan FPI dalam balik menyerang bukan anarkis tetapi wujud sanksi sosial karena sanksi hukum tidak dijalankan oleh penegak hukum," pungkasnya. [syahid/voa-islam.com]