JAKARTA (voa-islam.com)--Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ukama Indonesia (GNPF-MUI), Habib Rizieq Syihab menduga kuat ada upaya konspirasi mengkriminalisasi para petinggi GNPF-MUI.
Demikian itu diungkapkan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR-RI di ruang Komisi III DPR RI, Gd. Nusantara II DPR RI, Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 17 Januari 2017.
"Kami mencium ada gerakan siluman yang sengaja mendorong LSM di daerah untuk melakukan demo ke DPRD yang meminta DPRD untuk membubarkan FPI," kata Imam Besar FPI tersebut.
Bahkan, lanjut Habib, tidak hanya sampai disitu, pimpinan GNPF MUI mulai dicari-cari celah kesalahan. Seperti Ustad Bachtiar Nasir, lembaganya yang sering memberikan bantuan kemanusiaan mulai dikaitkan dengan ISIS.
"Tiba-tiba ada satu pernyataan dari Densus 88 yang mengait-ngaitkan dana dari Ustad Bachtiar Nasir untuk membantu ISIS," ucapnya.
Kemudian, Panglima GNPF-MUI, Munarman, mulai dicari-cari pula kesalahannya. Demikian juga, ungkap Habib, dirinya juga mulai dicari kesalahannya.
"Contohnya, persoalan protes keras saya terhadap logo yang mirip Palu Arit dalam uang rupiah.
Sekedar diketahui, audiensi yang dimulai pada pukul 11.15 WIB, dihadiri sekira 30 orang dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI yang dipimpin oleh Habib Rizieq Syihab (Imam besar FPI) dengan Komisi III DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmon J. Mahesa. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]