View Full Version
Rabu, 18 Jan 2017

Din Syamsuddin: Umat Islam Selalu Dipojokkan, Berbahaya Bagi Ketahanan Nasional

 

JAKARTA (voa-islam.com)--Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Din Syamsudin menegaskan bahwa MUI mendorong dialog dengan pemerintah untuk mencari jalan keluar persoalan bangsa.

"MUI merasa perlu melakukan dialog dengan pemerintah dari hati ke hati untuk menjernihkan masalah atau mencari solusi, seperti yang sedang terjadi saat ini ada pertentangan antar kelompk bangsa," katanya saat Rapat Pleno ke-14 bertema 'Kerjasama Ulama dan Umara untuk Kemajuan Bangsa' di kantor MUI, Jakarta, Rabu (18/1/2017).

Din sendiri menilai, saat ini posisi umat Islam tertuduh, tertekan dan terpuruk, terutama dalam bidang ekonomi. Kemudian, muncul aksi 411 dan 212 yang merupakan reaksi atas tertekannya umat Islam. 

"Dan ingat aksi tersebut, sebatas reaksi," terangnya.

Din menerangkan bahwa pada rapat pleno tersebut, MUI melakukan dialog dengan pemerintah diwakili oleh Menko Polhukam, Wiranto. Sejumlah aspirasi, usulan, dan masukan di sampaikan kepada pemerintah. Utamanya, MUI menyatakan dengan tegas posisinya dihadapan pemerintah.

"MUI, ulama, dan para zhuama menegaskan agar umat Islam harus dilihat sebagai peran strategis dalam pembangunan bangsa, tidak bisa dipungkiri peran umat begitu besar dalam kemerdekaan dan peran ormas Islam dalam pembangunan seperti dalam gerakan kultural dan ekonomi," ungkapnya.

Namun meski peran umat Islam begitu besar, kata Din, umat Islam justru mengalami ketidakadilan khususnya dalam bidang ekonomi ketika kekuatan ekonomi nasional berada di pihak lain.

"Bahkan sebagian melakukan upaya-upaya memojokkan dan menyingkirkan umat Islam. Ini berbahaya bagi ketahanan Nasional," ucapnya. 

"Kami berpendapat tindakan dan langkah seperti itu anti kemajemukan," lanjutnya.

Maka, ujar Din, melalui dialog ini MUI ingin agar semua pihak menyadari posisi umat Islam yang begitu besar ini harus diperlakukan secara berkeadilan.

"Alhamdulillah wakil pemerintah, Menko Polhukam Wiranto mengatakan pemerintah memandang MUI sebagai mitra strategis. Maka kedepan akan ditinggkatkan hubungan kemitraan,"katanya.

Terakhir, MUI akan mengembangkan terus dialog dalam rapat-rapat pleno selanjunya. MuI berharap ke depan Presiden Joko Widodo dapat hadir untuk berdialog. Atau MUI berkunjung langsung menemui presiden di Istana untuk menyampaikan pokok pokok pikiran. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version