JAKARTA (voa-islam.com)--Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab menegaskan bahwa ancaman kebangkitan Partai Komunis Indonesia bukan isapan jempol belaka. Ia mengaku sudah menyampaikan 30 indikasi dalam simposium anti-PKI.
"Jadi, kalau ada elit politik yang mengatakan bahwa PKI sudah habis, itu bohong besar," katanya saat berbicara di Roundtable Discussion bertema "Kedaulatan NKRI Tanggung Jawab Kita Semua" , di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Jumat Kemarin (20/1/2017).
Belakangan, lanjut Habib Rizieq, indikasi terbaru kebangkitan PKI adalah munculnya logo mirip Palu Arit di uang kertas RI. Menurutnya, pihak Bank Indonesia (BI) berkilah bahwa hal tersebut hanyalah desain pengaman uang dari pemalsuan. Pertanyaannya, kata Habib Rizieq, apakah BI tidak bisa mendesain sedemikian rupa pengaman uang tanpa gambar yang mirip Palu Arit.
"Saya tidak akan mundur, bahwa munculnya logo Palu Arit di uang kertas harus kita lawan," ucapnya.
Seharusnya, menurut Habib Rizieq, pemerintah peka dengan persoalan kebangkitan PKI. Tidak berdiam diri dan melakukan langkah-langkah preventif. "Kalau saya melaporkan masalah logo Palu Arit di uang kertas, seharusnya pemerintah merespon dengan sinyal positif. Ini saya malah dilaporkan, pihak Gubernur BI tidak mau melaporkan saya, malah dibuat LSM jadi-jadian melaporkan saya," terangnya.
Oleh Karena itu, Habib Rizieq merasa prihatin bila intelijen memata-matai kelompok Islam dan kelompok nasionalis. Padahal, seharusnya intelijen itu memata-matai asing OKI, dan separatisme yang ingin mengganggu kedaulatan NKRI.
Sementara itu, kondisi rakyat saat ini, dihadapkan dengan rezim penguasa yang selalu mencari-cari kesalahan.
"Mereka mencari celah kesalahan, baik terhadap tokoh Islam maupun tokoh nasionalis. Kami akan terus melakukan perlawanan," ujarnya.
Habib menegaskan bahwa protesnya terhadap logo Palu Arit bukan masalah ringan. Maka, dia berharap masyarakat tidak memandang sebelah mata persoalan tersebut.
"Banyak yang bilang Habib berlebihan, kenapa logo diributkan. Ini bukan masalah kecil, ini masalah simbol, ini perang simbol, kita tidak mau jutaan rakyat Indonesia menggunakan alat tujar bersimbol Palu Arit,"katanya.
Harisenin (24/1) ini, Habib Rizieq rencanaya akan dipanggil Polda Metro Jaya terkait protesnya yang dianggap terlalu keras soal logo Palu arit dalam uang kertas RI. Menyikapi hal itu, Habib mengaku tidak mempersoalkan.
"Saya justru senang dipanggil Polisi karena dengan saya dipanggil media akan memberitakan dan rakyat Indonesia akan tahu persoalannya," tandasnya. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]