View Full Version
Kamis, 09 Feb 2017

Pertemuan Ulama NU Se-Banten Rekomendasikan Langkah Hukum terhadap Ahok

 

SERANG (voa-islam.com)--Sejumlah Ulama, Kiyai, dan Pimpinan Pesantren Se-Banten menggelar silaturahim bersama Rais Syuriah PBNU, KH. Ma'ruf Amin di Pesantren An-Nawawi, Tanara, Banten, Rabu, 8 Februari 2017.

Dalam silaturahim tersebut, dihasilkan sejumlah rekomendasi menyikapi situasi nasional, terutama merespon sikap Gubernur DKI Jakarta non-aktiv Basuki Tjahaja Purnama alaias Ahok terhadap KH. Ma'ruf Amin.

Pertama, Nahdlatul Ulama (NU) menegaskan bahwa sebagai jam'iyah perlu terus bergerak, dan yang harus menggerakkan harus Syuriyah. Syuriyah perlu mendinamisir organisasi, dan pelaksananya adalah tanfidziyyah.

"Kedua, NU harus satu komando.  Komando tertinggi jam'iyah ada di Syuriyah, dan Tanfidziyyah sebagai ekskutif, sehingga perlu ada jalinan komunikasi yang intensif antara Syuriyah dan Tanfidziyyah," tulis pernyataan sikap resmi forum silaturahim, Rabu (8/2/2017).

Ketiga, tentang kaedah memilih pemimpin, NU sudah memiliki panduan yaitu hasil Muktamar NU 1999. Setiap warga dan pengurus NU terikat oleh qararat jam'iyah NU.

Keempat, Jamaah NU belum bisa menerima perlakuan Ahok dan timnya terhadap Rais aam, meski secara pribadi Rais aam sudah memaafkan. 

"Direkomendasikan ada langkah hukum untuk menjamin ketertiban sosial," tegas pernyataan tersebut.

Kelima, PWNU perlu memprogramkan silaturrahim ke basis-basis yg memiliki amaliyahnya Nahdliyyin. Konsolidasi ulama kultural harus terus diintensifkan.

Keenam, Jam'iyah NU perlu memperkuat konsolidasi organisasi dengan sering melakukan pembinaan nilai-nilai Ahlus Sunnah Wal Jamaah (aswaja), merangkul dan mengajak serta menyapa secara bersama-sama dengan seluruh ulama, kyai dan pemimpin pondok pesantren untuk mengawal ajaran keagamaan NU, dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara.

"Ketujuh, perlu dukungan lebih kongkrit progran KartaNU (Kartu anggota NU) agar lebih meluas, karena di dalamnya ada manfaat, baik manfaat administrasi organisasi maupun manfaat ekonomi. Pengurus NU perlu ada instruksi agar ada percepatan Kartanu,"jelas pwrnyataan itu

Kedelapan, perlu ada perluasan khidmah Nahdliyyah, khususnya di bidang ekonomi, dengan pemberdayaan ZIS melalui LAZIS NU, pendidikan dengan menyiapkan berdirinya UNU (universitas NU) di Banten, dan kesehatan dengan menyiapkan berdirinya Rumah Sakit.

"Kesembilan, kepada seluruh warga NU dan masyarakat secara umum untuk menjaga kondusifitas berbangsa dan bernegara, menjaga persatuan, menghindari provokasi, dan mewaspadai setiap upaya yg memecah persatuan, seperti ancaman komunisme, liberalisme, dan juga ekstrimisme," pungkas pernyataan tersebut. * [Bilal/Syaf/voa-islam.Com]


latestnews

View Full Version