SUKOHARJO ( voa-islam.com)--Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Tengah, Ustadz Sudirman Marsudi tutup usia. Setidaknya, selama dua puluh tahun lebih ketua DDII Jawa Tengah itu berjuang menegakan syiar Islam.
Ustadz Sudirman wafat Jum’at (24/2/2017) kemarin sekitar pukul 10.55 WIB. Jenazah dikebumikan pukul 19.00 WIB di pemakaman Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjookoh.
Sejumlah tokoh muslim turut hadir di rumah duka. Diantaranya Ustadz Abdur Rahim Ba’asyir selaku tokoh Jamaah Asharusy Syariah dan Ustadz Ahmad Sukina Ketua Majelis Tafsir Al quran (MTA) Pusat.
Mewakili keluarga besar DDII Jawa Tengah ustadz Aris Munandar Fattah mengatakan, kabar wafatnya ustadz Sudirman sangat mengagetkan. Pasalnya DDII tengah menggelar acara rakernas di Jakarta dan selaku ketua DDII Jawa Tengah Ustadz Sudirman berencana untuk menghadiri rakernas DDII pada Jum’at (24/2/2017) siang.
Ustadz Sudirman dikabarkan mengeluhkan sakit perut sebelum berangkat menghadiri rakernas. Keluarga lantas membawa Ketua DDII Jawa Tengah itu ke rumah sakit. Namun dalam perjalanan menuju rumah sakit beliau menghembuskan nafas utuk terakhir kalinya.
“Namun, kehendak Allah beliau dipanggil lebih dulu,” ujar Ustadz Aris Munanda, di rumah duka, Jum’at (24/2/2017) malam.
Lanjutnya, tidak kurang 20 tahun ustadz Sudirman membersamai perjuangan dakwah di DDII. UStadz Aris berharap perjuangan dakwah yang telah dilakukan ustadz Sudirman dapat menjadi amal sholeh yang dipersembahkan dihadapan Allah.
Terlebih Ketua DDII Jawa tengah itu wafat pada hari Jum’at. Menurut Ustadz Aris, salah satu tanda khusnul khotimah adalah wafatnya seorang hamba Allah di hari Jumat.
Ustadz Aris Munandar berpesan agar keluarga, aktivis dakwah dan umat muslim yang takziyah dapat mengambil hikmah dari wafatnya Ustadz Sudirman. Sebab dalam membela agama Allah akan ada orang orang yang
dipanggil lebih dulu atau menggu giliran.
“Mudah-mudahan beliau khusnul khotimah dan kita dapat mengambil hikmah dari wafatnya beliau yang telah berjuang dalam dakwah,” tandasnya. * [Aan/Syaf/voa-islam.com]