JAKARTA (voa-islam.com)--Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) di Gedung PP Muhammadiyah pada Jumat, 10 Maret 2017 siang. Kedua ormas Islam itu sepakat untuk bekerjasama di bidang pendidikan, dakwah, dan kesehatan.
Ketua Umum PBNW, Muhammad Zainul Majdi mengatakan, PBNW hari ini bersilaturahim ke PP Muhammadiyah karena Muhammadiyah dibangun oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan tahun 1912 dan PBNW dibangun pada 1937. Jadi, PBNW datang untuk menimba ilmu dari Muhammadiyah serta belajar. Keinginan Nahdlatul Wathan disambut baik Muhammadiyah.
"Alhamdulilah (keinginan NW) diformalkan dalam bentuk MoU dan Insyaallah akan dioperasionalkan nanti oleh kader-kader kita, Insyaallah akhirnya adalah sinergi umat," kata Muhammad atau dikenal sebagai Tuan Guru Bajang di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (10/3/2017).
Menurut Tuan Guru Bajang, kerjasama Nahdlatul Wathan dan Muhammadiyah hasil akhirnya untuk pengokohan dakwah yang sesuai dengan hajat dan kemaslahatan umat.
"Jenis kegiatan kerjasama Nahdlatul Wathan dan Muhammadiyah nantinya cukup banyak. Mulai dari kerjasama di bidang sosial, pendidikan, dakwah, ekonomi umat, kesehatan dan lingkungan hidup," ucap Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Selain itu, kedua ormas juga akan bekerjasama di sektor-sektor yang memang di sana umat perlu difasilitasi bersama-sama. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas umat dalam rangka membangun bangsa. Tuan Guru Bajang menambahkan bahwa, kerjasama Nahdlatul Wathan dan Muhammadiyah tidak ada batas waktunya, artinya kerjasama ini berlangsung selamanya. Setelah penandatangan nota kesepahaman ini juga akan ada kegiatan.
"Intinya, Muhammadiyah sudah punya perangkat yang sangat lengkap, pengalaman juga yang sangat lengkap. Nahdlatul Wathan untuk sekala NTB mungkin punya pengalaman yang cukup banyak, tapi tetap harus terus menerus belajar," ungkapnya.
Ia berpendapat, bahwa ruang-ruang untuk bekerjasama terbuka lebar, terutama untuk penguatan ekonomi umat. Jadi, di harapkan dengan nota kesepahaman ini, ukhuwah islamiyah bergerak menuju tahapan progresif. Bekerja bersama-sama, bertukar pengalaman yang baik dan juga belajar hal-hal yang baik. "Mudah-mudahan membawa kebaikan," ujarnya.