KEPULAUAN SERIBU (voa-islam.com)--Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Ustadz Zaitun Rasmin menegaskan bahwa perjuangan memenangkan pemimpin Muslim adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya para ulama.
“Ini tanggung jawab kita, 19 April adalah hari penentuan,” kata Ustadz Zaitun seperti diungkap dalam rilisnya mengutip ceramahnya pada Safari Dakwah di Kepulauan Seribu, Selasa (14/3/2017).
Wakil Ketua GNPF-MUI itu menegaskan bahwa kesuksesan Pilkada dengan terpilihnya pemimpin muslim baru bisa terwujud jika umat bersatu. Ia menyebut persatuan ini dengan istilah “gelombang kekuatan”.
“Kita harus siap untuk melahirkan gelombang kekuatan pada umat kita.” ujarnya.
Tugas umat Islam saat ini, lanjutnya, adalah dengan meneruskan perjuangan yang telah dimulai oleh para ulama. Menurutnya, sambil mengutip pepatah Arab, merupakan aib besar jika umat Islam tidak mau melanjutkan perjuangan padahal umat ini sebetulnya mampu.
“Walam ara fii ‘uyuubin naasi ‘aiban kanaqshil qaadiriina ‘alat tamaam.” Kurang lebih arti pepatah ini, “Tidak pernah aku melihat aib yang lebih memalukan dibanding orang yang menghentikan pekerjaan padahal ia mampu menyempurnakan.”
Ust Zaitun mengakhiri ceramah singkat tersebut dengan mengajak masyarakat melakukan dua hal dalam menyukseskan terpilihnya pemimpin muslim.
"Pertama, memastikan agar semua yang memiliki hak pilih menggunakan hak pilihnya. Dan yang kedua dengan melakukan ajakan kepada seluruh warga untuk memilih pemimpin muslim," tandasnya.
Sekedar diketahui, Para pimpinan GNPF-MUI (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) MUI pada hari Senin, 13 Februari 2017 mengawali safari dakwah di Kepulauan Seribu. Hadir dalam rangkaian safari tersebut diantaranya Ketua Dewan Pembina Habib Rizieq Syihab, Wakil Ketua GNPF-MUI Ust. Muhammad Zaitun Rasmin, KH Misbahul Anam, dll. Perwakilan dari berbagai ormas dan majelis taklim juga turut menyertai, antara lain FPI, Az Zikra, AQL, Wahdah Islamiyah, dan Lazis Wahdah. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]