JAKARTA (voa-islam.com)--Muhammadiyah Amin Sekretaris Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama memgimbau agar media-media Islam online menghindai produksi berita hoax.
Hal ini disampaikan Muhammadiyah saat memberi sambutan pada acara Workshop Penyusunan Standar Literasi Media Islam di Hotel Lumire, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (20/4 /2017).
Muhammadiyah mengatakan, Kemenag pernah beberapa kali diterpa berita hoax yang disajikan sejumlah media Islam online. Misalnya berita hoax soal penutupan percetakan al-Quran.
"Itu berita hoax. Saya pun berkali-kali melakukan klarifikasi," ujar Muhammadiyah.
Kemudian, berita hoax Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang dituduh mendukung lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Dari berita ini, jelas Muhammadiyah, Menag mendapat kecaman dari beberapa pihak. "Padahal itu tidak benar. Berita hoax," ujar Muhammadiyah.
Dalam upaya membendung berita hoax ini, Bimas Islam menggelar workshop Penyusunan Standar Literasi Media Islam Online.
Diharap dari workshop ini menghasilkan standar-standar penyajian berita yang berdasarkan Islam. Workshop diikuti 55 peserta dari perwakilan media Islam online di Indonesia. Hadir sebagai pembicara dari Kemenag, Kominfo, Dewan Pers, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Selain workshop, jelas Muhammadiyah, sebelumnya Bimas Islam juga telah menggelar pelatihan-pelatihan peningkatan skill jurnalistik para jurnalis media Islam online. * [Syaf/voa-islam.com]