View Full Version
Jum'at, 21 Apr 2017

Sambut Kemenangan Pemimpin Muslim, Masjid Jogokariyan Sembelih Kerbau

 

YOGYAKARTA (voa-islam.com)--Dalam rangka tasyakuran atas terpilihnya Gubernur Muslim di Jakarta, pengurus Masjid Jogokariyan Yogyakarta, menyembelih seekor kerbau pada Kamis, 20 April 2017.

Penyembelihan kerbau juga sebagai simbol hancurnya pembodohan atas warga Jakarta oleh elit politik busuk dan konglomerat hitam.

“Alhamdulillah, rakyat Jakarta sudah membuktikan, mereka bukan lagi kerbau-kerbau dungu yang bisa digiring melalui media masa, para pemimpin-pemimpin pembohong dan juga oleh para ulama-ulama suu’ sehingga rakyat telah memilih jalan kebenaran dengan memilih pemimpin sebagaimana tuntunan dalam Al-Qur’an dan Sunnah," kata Ustadz Muhammad Jazir ASP, pengurus Masjid Jogokariyan di lokasi penyembelihan.


Kerbau yang disembelih merupakan hasil beli secara patungan oleh warga Jogokariyan. Daging kerbau hasil sembelihan selanjutnya dimasak oleh warga dan disajikan untuk 1000 porsi bagi jama’ah shalat Jum’at, 21 April 2017 di Masjid Jogokariyan.

Rencana ke depannya, Masjid Jogokariyan akan terus berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat tentang cara memilih pemimpin yang terbaik bagi negara, bangsa, dan rakyat Indonesia. 

"Karena, pemimpin itulah yang menentukan maju tidaknya sebuah negara," jelas Ustadz Jasir.

Edukasi yang dilakukan bukan sekadar merespon pemilihan gubernur atau pemilihan presiden 2019. Akan tetapi, edukasi utama tentang keharusan mengembalikan kedaulatan bangsa kepada pemilik sesungguhnya yaitu rakyat Indonesia yang beragama Islam. 

"Negeri ini harus dipimpin oleh anak-anak rakyat yang beragama Islam, dimana nenek moyang mereka telah
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bukan justru diserahkan kepada bangsa-bangsa asing yang akan membawa rakyat indonesia kepada kekafiran dan pemurtadan," ungkap ustadz Jazir.

Dari Masjid Jogokariyan berharap, lanjut Ustadz Jazir, masyarakat terus berpegang teguh kepada al-Qur’an dan sunnah berdasarkan pemahaman ulama yang jujur dan benar, bukan pemahaman ulama pedagang umat yang memperlakukan umat sebagai kerbau. 

"Tidak hanya di Jakarta, akan tetapi juga untuk seantero Indonesia," tandasnya. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version