JAKARTA (voa-islam.com)- Cukup banyak tempat yang dijadikan sebagai sasaran berbagi ilmu membuat penceramah satu ini mulai tersadarkan, bahwa orang asli Indonesia signifikan mengalamai nasib yang kurang berunrung daripada pendatang. Baik itu dari segi pendidikan hingga mungkin ekonominya. Hal ini ia akui paska banyak tempat yang sudah dikunjungi.
"Semakin keliling Indonesia, semakin terlihat bahwa nasib pribumi Indonesia tidak menguntungkan. Pendidikan rendah, sandang pangan susah. Ekonomi?" tulis Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Tengku Zulkarnain melalui akun Twitter pribadinya.
Namun demikian, hal tersebut dapat dijadikan pelajaran oleh siapapun. Asalkan appapun yang terjadi, selayaknya tidak ada alasan untuk menjual iman, apalagi hanya untuk materi yang akan habis. "Guru sejati tetap menyuarakan. Kebenaran, walau apa yang terjadi, tidak bisa dibeli dengan materi karena jiwanya penuh gelora perjuangan sampai mati."
Tidak bisa dipungkuri, belakangan ini memang banyak pendatang masuk ke Indonesia. Mereka bahkan ada yang rela berdusta dengan memalsukan pasport. Awalnya untuk pariwisata, tetapi pada akhirnya mereka bekerja di sini. Upah mereka juga jika dibandingkan dengan penduduk lokal kadang timpang cukup berarti. (Robi/voa-islam.com)