JAKARTA (voa-islam.com)--Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia (Bakomubin) secara resmi meluncurkan Gerakan Sejuta Mubaligh Bela Negara. Pencanangan program tersebut dilakukan oleh Ketua MPR-RI H.Zulkifli Hasan di Gedung Nusantara V MPR-RI Jakarta, Selasa, 2 Mei 2017.
Deklarasi gerakan ini dihadiri 600 Muballigh dari perwakilan seluruh Indonesia yang merupakan fungsionaris dari Bakomubin, para pimpinan pondok pesantren, pimpinan majelis taklim dan para mubaligh/mubalighat dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai pentingnya dukungan para ulama mensosialisasikan Empat Pilar MPR karena para muballigh memiliki peran sangat strategis ditengah ummat dalam memajukan bangsa.
Bahkan, menurut dia, bekerjasama dengan para ulama merupakan cara paling efekif mensosialisasikan nilai-nilai luhur Ke-Indonesiaan tersebut.
"Para ulama kan ceramah di mana-mana, pengajian di mana-mana membina umat dan masyarakat agar terus menjadi umat terbaik dan sekaligus menyampaikan penjelasan mengenai 4 pilar kebangsaan yang menjadi pemersatu bangsa," katanya.
Ia menegaskan kembali sangat mendukung program Bakomubin untuk mengambil bagian dalam mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan.
"Para ulama dalam ceramah-ceramahnya bisa sekaligus menyampaikan penjelasan Empat Pilar untuk memperkokoh nilai-nilai kebangsaan dan NKRI," cetus Zulkifli.
"Apa itu Pancasila, apa itu UUD, apa itu NKRI, apa itu Bhineka Tunggal Ika, diharapkan para da'i bisa menjelaskan dalam ceramah-ceramahnya bisa menyampaikan pada masyarakat luas," lanjutnya.
Zulkifli menambahkan bahwa MPR tidak mungkin bekerja sendiri. MPR siap bekerjasama dengan Bakomubin untuk melakukan sosialisasi 4 pilar dan seminar kebangsaan yang pesertanya dari setiap provinsi per-angkatannya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Bakomubin, Professor Dr KH Deddy Ismatullah SH, Mhum menyatakan Bakomubin akan menyelenggarakan Training Of Trainer Gerakan Muballigh Bela Negara di seluruh Indonesia. Dalam waktu dekat, TOT akan di laksanakan di Jawa barat denga peserta sekira 1000 Muballigh.
"Bakomubin yang berdiri tahun 1996 sangat serius merealisasikan program Muballigh Bela Negara," kata Deddy.
Lanjutnya, muballigh Bakomubin memilki 3 karakter utama, diantaranya, pertama, taushiyah Keummatan berupa meluruskan pikiran-pikiran keummatan, kedua taushiyah Kebangsaan yaitu menyampaikan pikiran pikiran keagamaan kepada eksekutif legislatif dan yudikatif, dan ketiga pengembangan ekonomi Syariah.
"Tiga karakter tersebut wujud kecintaan para Muballigh terhadap NKRI, ujar Prof Deddy yang juga merupakan guru besar hukum Tata Negara UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan pimpinan pesantren di Sukabumi itu.
Ketua panitia pelaksana kegiatan (OC) menyatakan bahwa pelaksanan kegiatan ini berjalan sangat sukses karena target peserta melebihi dari yang direncanakan.
Menurutnya, banyak sekali para peserta dari daerah yang ingin mengikuti kegiatan tersebut, namun daya tampung ruangan Nusantara hanya 600 orang.
"Saya baru kali ini melihat peserta seminar yang sangat antusias dan disiplin mengikuti acara dari awal hingga akhir, ungkap ustadz Mamsudi, ketua OC.
Acara di akhiri dengan doa munajat untuk bangsa oleh KH Anwar Sanusi, wakil ketua Majelis Syuro Bakomubin. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]