SOLO (voa-islam.com)--Andri Kurniawan, pengamat gerakan komunis mengatakan ancaman gerakan komunis di Indonesia semakin nyata. Tahap demi tahap revolusi komunis telah dilakukan, secara kultural maupun struktural.
Dari sisi struktural, ancaman komunis sudah terlihat sejak lama. Terlihat dari upaya pemerintah menggaungkan kembali Pancasila 1 Juni. Tak hanya itu, menucuatnya penghapusan kolom agama dan upaya penghapusan Perda Jilbab di Aceh, pemisahan agama dan politik sama persis dengan jargon-jargon yang dikobarkan gerakan PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dimunculkan PKI tahun 1958.
“Jargon-jargon yang dikumandangkan PKI tahun 1958 itu di kobarkan kembali,” ujar Andri di masjid Sidodadi Pajang, Laweyan, Jumat (12/5/2017).
Tak hanya itu, upaya PKI melakukan tahapan revolusi juga terlihat dari gerakan kultural. Baju kotak-kotak dan karangan bunga misalnya.
Hal ini menandai semakin parahnya upaya pengambil alihan negara oleh kader-kader PKI. Jakarta menjadi awal target pengambil alihan negara. Beruntung Allah swt mmeberi pertolongan kepada umat Islam di Indonesia.
“Baju kotak-kotak itu sudah menandakan gerakan komunis Rusia, karangan bunga yang marak itu juga bentuk revolusi bunga, yang pernah terjadi di Eropa. Alhamdulillah Allah menyelamatkan Jakarta, kalau Jakarta berhasil diambil, habis sudah Indonesia ini,” katanya.
Meskipun demikian, Andri Kurniawan meminta umat Islam untuk waspada dan tidak terpancing melakukan tindakan anarkis. Tahun 2017 ini umat Islam harus siaga satu. Sebab bukan tidak mungkin kudeta 30 september 1965 akan terulang.
“Jangan sampai umat Islam melakukan gerakan inskonstitusional, yang perlu dipersiapkan adalah menyusun gerakan untuk menghadapil pilpres 2019,” katanya. * [Aan/Syaf/voa-islam.com]