BANDUNG (voa-islam.com) - Guna mencegah keberadaan bahaya faham sesat Syiah, Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS), gelar Mudzakarah Nasional (Munas) di Hotel Grend Asrilia Bandung, Ahad, (14/5/17). Agenda ini dihadiri oleh 400 orang lebih peserta dari 30 kota kabupaten seluruh Indonesia.
Disampaikan oleh Rizal Fadilah selaku Anggota dewan Pakar Annas, bahwa syiah dengan konsep Imamahnya telah bertentangan dengan ideologi Pancasila, bahkan bukan hanya bertentangan namun juga membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Syiah dengan konsep Imamahnya bukan hanya bertentangan dengan Pancasila, namun juga mengancam keutuhan NKRI," pungkas Rizal Fadilah dalam pembacaan hasil keputusan Mudzakarah Annas.
Seperti diketahui, Syiah merupakan aliran sesat yang mengkafirkan seluruh umat Islam, bahkan menghina Allah dalam ajaran mereka. Mereka juga tidak mengakui adanya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.
"Seperti kita ketahui bahwa Syiah adalah aliran sesat yang harus dihilangkan dari bumi Indonesia," tambahnya.
Annas menilai, Syiah saat ini sedang mengincar kekuasaan di negeri ini, bahkan gerakan Syiah telah mengarah pada gerakan politik guna mencapai kekuasaan dinegeri ini.
"Syiah sejak kelahirannya hingga kini merupakan gerakan politik, aspek spritualitas dan kaifiyah ta'abudinya hanya kamuflase dari misi yang diperjuangkannya yaitu kekuasaan," jelas Rizal.
Masyarakat kerap terkecoh dengan keberadaan Syiah, seakan Syiah dianggap sebagai Mazhab yang eksistensinya harus ditoleransi dan didukung sepenu hati.
"Masyarakat kerap terkecoh dengan keberadaan Syiah, Syiah dianggap sebagai Mazhab yang harus dilindungi bahkan didukung sepenuh hati," tutur rizal
Beberapa contoh kesesatan Syiah adalah menghalalkan penumpahan darah bagi pengikutnya, bahkan dianggap sebagai penghargaan bagi darah husen dikarbala, Nikah mut'ah juga merupakan tradisi yang kerap dilakukan Syiah, bahkan dalam nikah mut'ah menjadi halal untuk saling bertukar istri.
"Bagi Syiah penumpahan darah merupakan persembahan bagi Husen dikarbala," pungkas Rizal.
Guna mengantisipasi hal ini, Annas akan melakukan beberapa hal, diantaranya akan mempersiapkan citizen journalime guna mengupdate dan memantau keberadaan Syiah, selain itu Annas juga akan mendorong pemerintah agar segera menghentikan paham Syiah di Indonesia, bahkan diminta untuk membubarkan Syiah hingga ke akarnya.
"Kita akan mempersiapkan citizen journalime bagi mereka yang berada di daerah sehingga bisa mengupdate jumlah dan keberadaan Syiah ditempat masing-masing, kita juga akan mendorong pemerintah agar segera membasmi paham Syiah di Indonesia," tuturnya. [saifal/syahid/voa-islam.com]