View Full Version
Senin, 22 May 2017

Ketua MIUMI: Orang Islam Tak Mungkin Korupsi

 

BOGOR (voa-islam.com)--Ratusan jamaah hadir dalam kajian bada Subuh masjid Al Madinah, Ahad (21/5). Kajian subuh kali ini spesial dengan hadirnya ustadz Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A. Ed, M. Phil sebagai pembicara utama. Hamid Fahmy merupakan putra KH. Imam Zarkasyi, pendiri Pesantren Modern Gontor Ponorogo. Saat ini ia menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Majalah ISLAMIA, Direktur Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS), Ketua Majlis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), serta  wakil rektor Universitas Islam Darussalam.

" Membuka kajiannya ustadz Fahmi memberi pesan kepada orang tua jangan berharap anak-anaknya hanya menjadi kaya. Kekayaan itu merupakan fitnah dan ujian. Siapa yang miskin fitnahnya mencuri, remaja fitnahnya berzina, orang kaya fitnahnya kekayaanya," jelas Fahmy.

Kemudian ustadz Fahmi menjelaskan bagaimana metode utama orang tua mendidik anak-anak. Orangtua harus memahami bahwa orangtua memiliki tanggung jawab mendidik anak-anaknya sampai menjadi baik. Untuk itu ada dua hal utama yang harus dilakukan dan dilaksanakan dengan benar yaitu menjaga sholat dan puasa.

"Pertama harus berdoa. Doa kepada Alloh yang paling kuat adalah sholat. akan mengatur bagaimana ibadah anak-anak misalnya ibadah sholatnya. Seringkali kita menemui orang tua dengan alasan kasihan. Orang tua jangan sungkan membangunkan anak untuk sholat Subuh. Fungsi sholat untuk membersihkan dosa-dosa. Dosa akan meninggalkan titik hitam dalam hatinya. Selain sholat, sedekah juga bisa menghapuskan dosa-dosa. Sholat juga mencegah perbuatan keji dan munkar. Namun apabila sudah sholat namun masih melakukan perbuatan keji dan munkar maka ada yang salah dengan sholatnya. Sholatnya pun tidak ada gunanya," jelas ustadz Fahmi.

Padahal hilangnya dosa maka akan membuka pintu rezeki. Rezeki itu bisa berupa anak yang sholeh, istri yang sholihah. Rezeki satu dengan yang lain seperti anak, istri dan suami akan menjadi rezeki jamaah.

Metode kedua adalah puasa. Puasa Ramadhan merupakan salah satu puasa yang berpahala besar. Lalu mengapa koruptor di Indonesia banyak yang beragama Islam, mereka juga sholat, puasa, haji dan umroh.

" Orang Islam yang korupsi saya yakin sholatnya nggak benerTidak ada ceritanya orang mukmin itu mencuri dan berzina. Jikapun ada berarti ketika orang tersebut korupsi maka imannya sedang hilang dalam hatinya,"tegas ustadz Fahmi.

Padahal kalau korupsi 100 juta, 1 milliar bahkan 1 trilliun bukan uang yang banyak. Uang yang banyak itu uang yang tidak pernah habis yaitu keimanan, ilmu.* [Azael/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version