JIMBARAN (voa-islam.com)--Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Provinsi Bali dilantik dan mengucapkan ikrar di hadapan Pengurus Pusat Dewan Da'wah periode 2017 - 2021 M di Aula Serbaguna Klub Jimbaran, Taman Griya, Jimbaran, Bali, Ahad, 21 Mei 2017.
Pengucapan ikrar dipandu langsung oleh Wakil Ketua Umum Dewan Dakwah, Amlir Syaifa Yasin, MA dan disaksikan oleh para tamu undangan dan perwakilan dari Dirjen Bimas Kementerian Agama, serta anggota Kodim Provinsi Bali.
KH. Hasan Bashri kembali terpilih mendapatkan amanah menjadi Ketua Dewan Dakwah Provinsi Bali periode 2017 - 2021 M. Kyai Hasan Basri merupakan kader Dewan Dakwah yang telah lama aktif berdakwah di pulau Dewata.
Acara yang mengusung tema"Menjalin Persaudaraan dan Menjaga NKRI" ini diawali dengan sambutan dari Ust. Amlir Syaifa Yasin, MA. Ustadz Amlir menyampaikan secara singkat sejarah berdirinya Dewan Dakwah di masa orde lama. Dewan Dakwah merupakan yayasan sosial yang diprakarsai oleh Mohammad Natsir allah yarham, mantan Perdana Menteri Republik Indonesia era presiden Soekarno.
"Sebagai kader Dakwah, kita tidak bisa begitu saja melupakan sejarah," tegasnya di hadapan ratusan tamu dan undangan.
Para Tokoh-tokoh Islam inilah yang mereka berjuang dan mengorbankan segalanya demi tertecetusnya NKRI.Terutama Mohammad Natsir yang kala itu dianggap bersebarangan dengan presiden Soekarno. Oleh karena itu, sesuai dengan tema kali ini; Dewan Dakwah bertugas menjaga keutuhan NKRI.
KH. Syuhada Bahri, mantan Ketua Umum Dewan Da'wah turut diundang dan menyampaikan tausiyah dan pembekalan Dakwah. Kyai Syuhada menegaskan pentingnya ummat untuk bersiap-siap menghadapi tantangan Dakwah yang kian masif. Khususnya di provinsi Bali, sebagai wilayah dimana umat Islam menjadi minoritas. Terlebih, belakangan ini umat Islam menjadi 'bulan-bulanan' isu-isu negatif yang semakin menyudutkan posisi umat Islam.
Tidak hanya taushiyah, acara pun berlanjut dengan pemaparan pembekalan bagi pengurus Dewan Dakwah Bali yang disampaikan oleh ustadz Avid Solihin, MM. Ustadz Avid menjelaskan rencana strategis Dewan Dakwah tahun 2017 hingga 2021.
Tiga pokok bahasan yang dipaparkan antara lain, urgensi penguatan dan pengelolaan organisasi, peningkatan dan penguatan langkah Dakwah, serta urgensi pengelolaan keuangan untuk mendukung Dakwah.
Di akhir acara, H. Ade Salamun selaku Direktur Eksekutif Lazis Dewan Dakwah menyampaikan secara singkat tentang kemandirian Dakwah. Ia menegaskan bahwa Dakwah harus disokong dengan pengelolaan dan dana yang memadai.
Untuk itulah, ia menghimbau Dewan Dakwah Bali untuk segera membentuk perwakilan Lazis Dewan Dakwah. Hal ini dimaksudkan salah satunya untuk menopang kemandirian Dakwah.
Apalagi saat ini, Lazis Dewan Dakwah telah diresmikan menjadi Laznas (Lembaga Amil Zakat Nasional) beberapa waktu yang lalu oleh BAZNAS Pusat. Mudah-mudahan Dakwah kembali berjaya di provinsi Bali, dan Dewan Dakwah dapat menjadi garda depan pengawal keutuhan NKRI. * [Muttaqin/Syaf/voa-islam.com]