CIMAHI (voa-islam.com) - Dosen senior Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) sangat menyayangkan kejadian-kejadian yang terjadi akhir-akhir ini. Banyak ulama dibantah oleh ahli ilmu lain yang bacaannya buku Al-Quran dan hadits.
"Padahal Ulama merupakan pewaris nabi yang patut kita hormati, di pengadilan mereka dibantah oleh ilmuwan lain yang bacaannya buku-buku lain bukan Al-Quran dan sunnah," kata ustad Rusmana SST., M.Eng saat memberikan Tausiyah subuh di masjid Bahrul Ulum jalan pesantren, kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu (24/5/17).
Ia mencontohkan saat persidangan pada kasus penistaan Al-Qur'an, ulama dan ustad dipanggil untuk bersaksi, namun kesaksian mereka dibantah oleh ilmuwan lain, padahal mereka bersaksi berdasarkan penafsiran Al-Quran.
"Misalnya pada kasus penistaan Al-Quran, dalam persidangan telah datang ulama untuk memberikan penafsiran Al-Quran, lalu dibantah lagi oleh ahli lain," Tambah dosen senior Polban ini.
Padahal Al-Quran merupakan mukjizat yang hari ini masih kita rasakan keutamaannya, jika tongkat Nabi Musa, as bisa membela lautan, Al- bisa mengatur kehidupan manusia dari bangun tidur hingga tidur kembali.
"Jika tongkat nabi Musa bisa membela lautan, maka Al-Qur'an bisa membela kehidupan manusia, bisa mengatur manusia dari bangun tidur hingga tidur kembali," papar Ustad Rusmana.
Ia berharap kejadian seperti ini (penistaan Al-Quran) tidak terjadi lagi di negeri ini. " Semoga kejadian seperti ini tidak terulang," harapnya. [saifal/syahid/voa-islam.com]