View Full Version
Rabu, 24 May 2017

Gelar Aksi di Depan Istana, Sejumlah Aktivis KAMMI Ditangkap Polisi

 

JAKARTA (voa-islam.com)--Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar unjuk rasa di depan Istana Negara. Ratusan mahasiswa itu menuntut penegakan hukum yang berkeadilan di Indonesia.

Aksi yang dimulai pukul 14.00 awalnya berlangsung kondusif. Para anggota KAMMI berganti-gantian menyampaikan orasinya. Mereka membawa atribut KAMMI, bendera, serta poster yang berisikan ironi penegakan hukum di indonesia.

"19 tahun reformasi membuat kondisi negara semakin jauh dari cita-cita Kemerdekaan", ungkap Ketua Umum KAMMI, Kartika Nur Rakhman di depan Istana Negara dalam keterangan yang diterima Voa Islam, Rabu (24/5/2017).

Dalam aksinya, KAMMI menuntut agar dituntaskannya berbagai kasus korupsi yang mandek selama ini. "kami menuntut agar dituntaskannya kasus Mega Skandal BLBI, kasus bailout Century, dan kasus E-KTP", ungkap Nur Rakhman.

KAMMI juga menganggap supremasi hukum masih sangat lemah, hal ini ditandai dengan penunjukan Jaksa Agung dari kalangan partai politik.

"Hadirnya HM Prasetyo sebagai jaksa agung menjadi tanda kematian hukum. Kondisi ini menggambarkan bahwa hukum telah dikangkangi oleh kepentingan politik" tandas Nur Rakhman.

Dalam keterangan KAMMI, semakin lama orasi mahasiswa semakin panas, polisi menjadi represif dalam menindak mahasiswa. Mahasiswa duduk untuk menenangkan massanya, namun polisi mulai memukul dan menendang massa yang duduk.

Kondisi semakin ricuh, hingga 3 orang mahasiswa menjadi korban luka-luka, dan terdapat 7 orang mahasiswa yang dipukuli dan diculik oleh polisi termasuk salam satunya ketua umum KAMMI.

Kondisi ricuh membuat mahasiswa mundur dan istirahat dengan dilanjutkan sholat Maghrib. Setelah sholat Maghrib, mahasiswa melanjutkan menyampaikan sikapnya dan menutup dengan doa.

Hingga berita ini ditulis, 7 mahasiswa masih ditahan dan beberapa mahasiswa mencoba untuk melakukan advokasi terhadap teman-temannya yang ditangkap.* [Bilal/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version