View Full Version
Kamis, 25 May 2017

Alumni KAMMI Minta Kekerasan Polisi kepada Mahasiswa di Depan Istana Diusut

 

JAKARTA (voa-islam.com)--Pimpinan Nasional Keluarga Alumni KAMMI mengutuk keras Kekerasan polisi kepada ratusan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang melakukan aksi protes di depan Istana terjadi Rabu malami (24/5).

"Kekerasan itu telah memakan banyak korban luka dan ratusan lainnya menjadi korban dari tendangan dan pukulan polisi," kata Sekjen Pimpinan Nasional Keluarga Alumni KAMMI, Rahmantoha Budiarto dalam keterangannya kepada Voa Islam, Jakarta, Rabu (24/5/2017).

Atas sikap keras Polisi tersebut, lanjut Rahmanto, Pimpinan Nasional Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PIMNAS KA KAMMI), mengutuk keras kekerasan yang terjadi pada mahasiswa yang berunjuk rasa Rabu (24/5/2017) malam.

"Kekerasan dan represifitas aparat keamanan harus diusut tuntas. Segera bebaskan mahasiswa yang ditangkap," ujarnya.

Rahmanto menegaskan sikap tidak adil Polisi dalam memberlakukan unjuk rasa telah menyakiti masyarakat luas. Ahoker dibiarkan sampai pagi, tapi masyarakat yang kritis pada Jokowi digebug habis.

"Polisi semakin tidak simpatik ditengah masyarakat dan menimbulkan antipati yang luas. Saatnya Polisi melakukan evaluasi," tuturnya.

Pemerintah harus dengarkan tuntutan mahasiswa dan rakyat,  selesaikan kasus hukum yang membelit negeri ini. Kasus Sumber Waras, Korupsi Bus Transjakarta, Reklamasi Teluk Jakarta, Simpang Susun Semanggi, BLBI, E-KTP dan sebagainya adalah beban yang harus diselesaikan agar bangsa ini bisa berjalan maju.

"Bangsa ini harus bebas dari tekanan pemilik modal dan koruptor yang mengacaukan kehidupan bangsa ini. Lawan seluruh kekuatan modal yang menyetir dan mengendalikan hukum di negara ini. Demi keadilan dan masa depan," tandasnya. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version