JAKARTA (voa-islam.com)- Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut orang yang inginkan siang isbat dihapus sebagai kurang kerjaan.
"Kurang kerjaan dan tidak mengerti konstitusi orang yang menyarankan hapuskan sidang isbat. Semoga pemerintah teguh menjaga kemaslahatan umat," tulis ustadz Tengku Zulkarnain di akun Twitter(-nya), Jum'at (26/5/2017).
Ustadz Tengku menyebutkan bahwa sidang itu tidak hanya dihadirkan oleh kelompok umat Islam saja, melainkan juga ada yang lain untuk menentukan 1 Ramadhan. "Sidang isbat dilakukan di Kemenag. Dihadiri MUI, ormas-ormas Islam, LAPAN, dan lain-lain. Peserta memutuskan 1 Ramadhan. Sedangkan ru'yatul hilal lain hal."
Ri'yatul hilal adalah proses melihat hilal atas perintah Nabi. Melakukannya adalah sunnah nabi. "Dianut mayoritas ormas Islam seperti NU dan lain-lain."
Belasan tahun ustadz Tengku ikut sidang tersebut, kali pertama ada oknum yang menyebut bahwa kegiatan itu menghabiskan biaya milyaran. "16 tahun saya sikut sidang isbat. Peserta hanya diberi ongkos Rp. 150 ribu dan makan malam.
Fitnah yang bilang sidang isbat telah biaya milyaran." (Robi/voa-islam.com)