BANDUNG (voa-islam.com) - Moment Ramadhan ini dimanfaatkan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) untuk melakukan kegiatan silaturrahim (safari Ramadhan) ke berbagai daerah, tak terkecuali ke Kota Bandung. TGB juga selalu berusaha memenuhi undangan berbagai pihak khususnya ormas dan aktivis Islam di Kota Kembang.
Selama dua hari ( Ahad- Senin , 4-5 Mei 2017) di Kota Bandung ada sejumlah masjid dan ormas Islam yang dikunjungi seperti masjid Istiqomah, Salman ITB, Al Latif, Persis, PW Muhammadiyah Jabar dan sebagainya. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta TGB menggelar pertemuan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Corp Mubaligh Bandung (CMB). Dalam tausiyahnya TGB menyampaikan pentingnya ummat Islam menjaga spirit dengan rasa optimisme.
“Spirit ummat ini harus terus kita jaga, jangan hanya pada momen-momen tertentu saja. Sebab sejatinya setiap waktu adalah momen ummat Islam untuk selalu berbuat yang terbaik termasuk dalam membela agama,”ajaknya di markas GPII Jl. Stasiun Timur Kota Bandung, Senin (5/6/2017.
Tuan Guru Bajang menambahkan spirit ummat harus terus berkobar dan tidak boleh padam hanya karena sebuah masalah atau persoalan dianggap telah berhasil diselesaikan. Sebab, sambungnya, persoalan ummat atau dakwah akan selalu ada sebagai ladang amal dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt.
“Itulah salah satu cara Allah Swt mendidik dan meningkatkan kualitas keimanan kita,”ujarnya mengingatkan.
TGB juga menekan agar umat juga terus memiliki sikap optimisme dalam kondisi apa pun. Menurut TGB salah satu ciri orang beriman adalah mereka yang senantiasa memiliki sikap optimis sejak lahir hingga akhir hayatnya.
“Allah dan para Rasul mengajarkan sekaligus memerintahkan kepada kita untuk selalu optimis bahwa kemenangan itu pasti datang. Persoalan masa lalu telah diselesaikan oleh para pendahulu kita, persoalan hari menjadi tanggung jawab kita dan persoalan masa depan akan diselesaikan oleh anak cucu kita yang hari ini telah kita didik,”paparnya.
Selain itu TGB juga mengajak umat untuk senantiasa menjalin ukhuwah dan sinergi dengan berbagai harokah dan kelompok atau ormas. Menurut TGB perbedaan adalah sunatullah dan tidak perlu dibesarkan sementara persamaan harus terus digalang lebih luas.
“Kita hendaknya jangan hanya pandai mencari perbedaan yang hanya sedikit sementara persamaan begitu banyak masih kita abaikan. Persamaan ini harus menjadi modal kita untuk menjalin ukhuwah dan saling menguatkan bukan sebaliknya melemahkan,”ajaknya.
Acara yang dihadiri anggota GPII,PPI,CMB, perwakilan Ormas Islam, aktivis dakwah serta cendekiawan muslim ini diakhiri dengan buka bersama dan shalat Maghrib. [iman/syahid/voa-islam.com]