View Full Version
Sabtu, 10 Jun 2017

Khawatir Bentrok dengan Banser, Polisi Lucuti Seragam Atribut FPI di Rembang

REMBANG (voa-islam.com)--Sejumlah anggota Front Pembela Islam  dari berbagai daerah di Jawa Tengah yang akan menghadiri haul ke Sarang, Rembang, Jawa Tengah Jumat (09/06) dihentikan aparat Polres Rembang. Polisi menghentikan rombongan FPI saat memasuki jalur Pantura Kecamatan Kaliori, perbatasan antara Kabupaten Rembang dengan Kabupaten Pati. 

Rombongan berjumlah  puluhan orang, ingin datang ke haul ayahanda Kiai Maemoen Zubair, Kiai Zubair. Setelah kendaraan rombongan anggota FPI dihentikan, polisi dipimpin Kapolres Rembang, Sugiarto meminta supaya atribut baju FPI dilepas. Alasannya, di area kegiatan haul ada Ormas Banser Nahdlatul Ulama, khawatir nantinya akan memicu gesekan.
  
Ketua Advokasi FPI  Jawa Tengah, Zaenal Abidin Petir seperti dikutip dari kbr.id mengklaim  datang ke Sarang, karena sudah mendapatkan persetujuan dari salah satu putra Kiai Maemoen Zubair. Manakala FPI dan Banser bertemu, menurutnya tidak akan terjadi ketegangan. Apalagi sebagai sesama umat Islam, harus menjaga tali persaudaraan.
  
“Lagipula niat ke Sarang, semata–mata ingin mengaji, sowan kepada kiai sepuh. Kenapa belum apa–apa, kedatangan FPI dianggap memicu kerawanan. Justru ketika bersama–sama,  untuk menunjukkan kepada masyarakat, bahwa FPI dengan Ormas manapun, bisa saling berdampingan,“ keluhnya.
  
Zaenal langsung menelfon Kapolres Rembang, menanyakan setelah baju anggota FPI dilucuti paksa, mereka kemudian menggunakan pakaian apa.
  
“Semula diberi kaos, tapi saya merasa keberatan. Orang akan menghadiri haul, tak sopan memakai kaos. Saya meminta harus diganti dengan baju koko (pakaian muslim), baru belakangan polisi memberikan baju koko,“ ungkap Zaenal.

Sementara itu, Kapolres Rembang AKBP Sugiharto SH,SIK, Msi membantah keras anggotanya melucuti artibut anggota FPI yang datang ke Rembang, Jumat (9/6/2017).

Menurutnya, pihak kepolisian justru memfasilitasi anggota FPI dengan busana muslim baru.

"Atribut yang dikenakan oleh para anggota FPI yang datang ke Rembang kami minta untuk melepasnya, kemudian kami ganti dengan baju koko baru. Itu bukan melucuti, tapi kami mengganti, cara menyampaikannya juga dengan bahasa humanis," ujarnya seperti dikutip dari Tribun Jateng, Jumat (9/6/2017).

Sugiharto melanjutkan, "Belum tentu warga Rembang bisa menerima kedatangan tersebut yang mungkin dapat menimbulkan gesekan dengan pihak lain di wilayah Rembang. Sehingga inilah bentuk antisipasi kami." * [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version