BANDUNG (voa-islam.com) - Pimpinan Pusat Hizbuttahrir Indonesia (HTI) bersilaturahim ke PP Persis di Bandung pada Sabtu (17/06), Silaturahiim diterima di ruang kerja Ketua Umum PP Persis, KH. Aceng Zakaria.
Dari pihak PP Persis dihadiri oleh Aceng Zakaria, Haris Muslim, Jeje Zaenudin, Andi Sugandi, Maman Abdurrahman, ketua Majelis Penasehat dan tasykil PP Persis lainnya. Dari pihak HTI yang hadir Ketua DPP HTI, Rahmat S Labib, Jubir HTI, Ismail Yusanto, ketua DPD I HTI Jawa Barat, Muhammad Riyan, DPD II HTI kota Bandung, Ponsen Sindu, dan pengurus DPP HTI lainnya, Arim nasim serta Budi Mulyana.
KH. Aceng Zakaria mengungkapkan rasa syukur dan senangnya bisa bersilaturahim bertatap muka dan saling bertukar informasi.
“Dalam perjuangan Islam kita harus saling mendukung, membenahi dan mempersatukan suara ukhuwah Islamiyah untuk tegaknya syariat Islam dan kita juga dituntut dengan adanya saling pengertian diantara kita ormas Islam”, ungkapnya.
Dengan adanya silaturahiim ini, Persatuan Islam mendapatkan informasi langsung dari HTI dan berupaya menolak tindakan pembubaran ormas Islam yang menyalahi konstitusi.
“Persis mendukung penuh langkah-langkah hukum, jika nantinya HTI mau dibubarkan”, tegas KH. Aceng Zakaria
Dalam kesempatan itu, Prof. Maman Abdurrahman, turut menyampaikan bahwa bagi Persis, NKRI merupakan khilafah ala Indonesia. Penggagas NKRI tokoh umat dan bangsa, sangat tergantung pada umat Islam untuk mengisinya.
HTI menjelaskan tujuan kunjungan silaturahimnya ke PP Persis.
“Kami memang sedang berkomunikasi dan memperat tali silaturahiim dengan beberapa ormas Islam karena bukan hanya soal akan dibubarkanhya HTI, tapi dalam kondisi sekarang kita bisa lebih merapat dan memperat untuk jayanya Islam di NKRI”, ucap Ismail Yusanto, Juru Bicara HTI seperti dilansir laman resmi Persis.
HTI berada di Indonesia sudah lebih dari 20 tahun, sampai saat ini HTI tidak ada catatan keributan, kriminalitas dan kerusuhan, Ormas Islam ini menjaga keutuhan NKRI.
“Walaupun kita melakukan demo, kita melakukannya dengan santun, damai dan sesuai prosedur hukum yang berlaku di Indonesia. HTI juga pernah mendapatkan apresiasi berupa piagam penghargaan dari pihak kepolisian sebagai demonstran paling tertib di eranya pak Makbul Padmanegara”, ungkap Ismail.
“Kami menolak keras rencana pembubaran HTI dan kami sudah menyiapkan diri untuk melakukan pembelaan dan langkah-langkah perlawanan hukum dan kami meminta Prof. Yusril Ihza Mahendra untuk menjadi kordinator tim pembela HTI, selain itu ada juga seribu advokat bela HTI dan juga pembelaan pembelaan di berbagai daerah”, pungkas Ismail. [syahid/voa-islam.com]