View Full Version
Sabtu, 24 Jun 2017

DPW Gema Keadilan DKI Nilai Larangan Takbiran Tidak Beralasan

JAKARTA (voa-islam.com), Tradisi malam takbiran Idul Fitri mendapat tantangan dari pemerintah. Di Jakarta saat ini malam takbiran menjadi polemik tersendiri. Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat mengeluarkan kebijakan larangan untuk umat muslim gelar takbir keliling. Sontak, hal itu menjadi perbincangan banyak pihak.

Ketua DPW Gema Keadilan DKI Jakarta, Ardy Purnawan Sani angkat bicara soal ini. Ardy merupakan bagian pihak yang sepakat dengan adanya takbir keliling di Jakarta.

Menurut Ardy, hal itu bagian dari tradisi dan budaya positif warga Jakarta saat mengekspresikan kemenangan di malam Idul Fitri.

"Takbir keliling kan tradisi dan budaya yang harus dilestarikan, karena sebagai syiar  Islam. Juga sebagai bentuk ekspresi kegembiraan umat muslim setelah menahan hawa nafsu sebulan penuh berpuasa," tutur Ardy di Jakarta, Jumat (23/6/2017).

Namun, pria asli Tanah Abang ini menyarankan agar malam takbiran yang digelar warga harus berjalan tertib. Untuk itu, disitulah peran pihak keamanan dalam menertibkan suasana malam takbiran.

"Sangat penting melibatkan petugas keamanan, agar malam takbiran/ kegiatan takbir keliling tetap aman dan kondusif," jelas Ardy.

Selain itu, Ardy menyayangkan sikap gubernur yang tidak kooperatif dengan pendapat sebagian umat muslim yang menginginkan takbir keliling. Padahal, masalahnya terletak pada keamanan.

"Kalau gubernur khawatir tidak aman saat takbir keliling, ya setidaknya minta bantuan pihak kepolisian agar turut serta mengamankan jalannya takbiran," saran Ardy.

Mayoritas umat muslim di Jakarta menginginkan takbir keliling, namun gubernur melarangnya. Entah apa alasan sebenarnya larangan itu. Saat ini, warga Jakarta butuh dukungan gubernur untuk melaksanan takbir keliling. (Bilal)


latestnews

View Full Version