JAKARTA (voa-islam.com) - Da'i muda Felix Siauw dalam status terbaru di akun resmi Facebooknya menyentil keras kelompok-kelompok yang suka bermain 'blame the victim'. Mereka itu kelompok-kelompok yang suka berlagak sok bijak dan sok toleran namun di sisi lain sikap bijaknya tersebut tidak berlaku jika umat Islam yang jadi obyek ataupun subyek sebuah peristiwa yang membuat mereka gerah.
Dalam tulisannya, Felix Siauw menyebut kelompok-kelompok sok bijak dan sok toleran itu pada dasarnya menginginkan umat Islam untuk diam dan jangan bereaksi meskipun kehormatan agama Islam dinistakan.
Berikut tulisan lengkap Felix Siauw tersebut:
Mereka Maunya Anda Diam
Ada orang memukul saudaranya tanpa sebab apapun, lantas saat saudaranya marah dia berkata "Sabar dong, kita kan sama-sama saudara, cinta damai dong!"
Ada lagi yang mencuri barang kawannya, ketika kita meminta kembali malah dibilang "Bukankah kawan itu berbagi? Jangan pelit deh, dunia nggak akan dibawa mati!"
Ada juga yang memaki-maki temannya, saat temannya marah lantas ia bicara, "Tidak ada gunanya marah, tak ada gunanya mencela, mari kita cari solusinya sama-sama"
Ada pencuri kepergok, yang memergoki kemudian berteriak, lantas sang pencuri malah bicara "Jangan berisik, Kamu mengganggu ketentraman masyarakat!"
Persis sama, ketika ada yang menista agama, memprovokasi dengan menstigmatisasi Islam secara negatif, saat diklarifikasi, malah meracau, "Jangan provokatif!"
Jangan melongo, jangan heran, jangan terperangah, inilah logika yang sedang dibangun buzzer media sosial liberalis, komunis, yang sepaket dengan penista agama
Mereka mau memukul tapi tak ingin konsekuensinya, mau menghina tapi tak mau balasannya, "blame the victim", sudah makan korban, salahkan korban juga
Dalam situasi internasional, gaya begini sama dengan Yahudi Israel, mereka sebut Muslim Palestina teroris, saat mereka membantai sebutannya "Preemptive Attack"
Siapa yang memainkan peran penting "blame the victim" ini? Tentu saja media, dalam masa sekarang, ya media sosial. Maka tak heran banyak buzzer berkeliaran untuk itu
Lihat saja, ulama-ulama kita yang menyampaikan dalil dari Kitabullah dan Sunnah dicap sebagai provokator, intoleransi dan memecah kesatuan bangsa, semua cap buruk
Kita tak perlu ambil pusing, dalam Islam jelas ada konsep amar ma'ruf nahi munkar, dan semuanya distandarkan dengan syariat yaitu Kitabullah dan Sunnah, semua sudah jelas
Yang diinginkan orang-orang bersuara miring dan nyinyir itu, adalah Anda diam terhadap seluruh kemunkaran yang mereka lakukan, bahkan kalau bisa Anda mendukungnya
Sayangnya, kita tak perlu dengan ucapan manusia, tak peduli dengan penilaian manusia. Kita yakin ketika kita sesuai dan taat pada Allah, Allah akan mudahkan semuanya. [fq]