JAKARTA (voa-islam.com), Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara (Sumut) meminta aparat keamanan dan Masyarakat tidak mengaitkan kasus teror di Mapolda Sumut dengan agama Islam.
"Tidak ada ajaran dalam Islam boleh menyerang siapapun dan agama apapun. Jangan seolah-olah karena penyerang kebetulan menyebut allahu akbar lalu dihubungkan dengan Agama Islam," kata Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumut, Basir Hasibuan kepada voa-islam.com, Kamis Malam (29/6/2017).
Basir juga mendesak aparat agar tidak melakukan kriminalisasi terhsap siapapun. Sehingga, delik hukum terkesan dipaksakan.
"Kita meminta penegak hukum khususnya Mabes polri untuk menegakkan hukum jangan pakai sistem sniper. Hanya menembak sasaran yang diinginkan walau belum tahu betul kesalahannya," jelasnya.
Menurut Basir, ketimpangan hukum dan ekonomi serta ajaran sesat akan memunculkan semangat ingin melawan dengan main hakim sendiri. Hal itulah, ia berpendapat sebagai salah satu akar teror.
"Sekali lagi tidak ada kaitan teror di Mapolda Sumut dengan Agama Islam. Itu murni teror untuk mencuri senjata demi kepentingan kriminal," tandasnya. (Bilal)