ACEH BESAR (voa-islam.com)--Sebanyak 14 mahasiswa Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh, lulus seleksi untuk melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir Jakarta. Seleksi tersebut diselenggarakan oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) STID Mohammad Natsir di Markaz Dewan Dakwah Aceh Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar, 7-8 Juni 2017. Seleksi serupa juga dilaksanakan di semua ADI yang ada di Indonesia.
“alhamdulillah, ini tahun ke dua Mahasiswa ADI Aceh lulus di STID Mohammad Natsir dan jumlahnya pun meningkat. Tahun lalu hanya 9 mahasiswa yang lulus seleksi,”kata Sekteraris ADI Aceh Dr Abizal Muhammad Yati Lc MA, Rabu (5/7).
Abizal menjelaskan para mahasiswa yang telah lulus tersebut merupakan anak-anak pedalaman Aceh yang telah di bina selama 2 tahun di Markaz Dewan Dakwah Aceh. Dan kelulusan mareka tertuang dalam Surat Keputusan No. 487.B/PMB-STID/VI/2017/1438 yang ditandatangani langsung oleh Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Madeni M.PdI dan Ketua STID Mohammad Natsir Dwi Budiman Assiroji M.PdI.
Ia menambahkan seleksi PMB sangat ketat. Para peserta tak hanya mengikuti tes tulis dan wawancara, mareka juga harus mengikuti ujian praktek untuk mengetahui langsung kemampuan masing-masing. Adapun materi tes diantaranya berupa hafalan al-qur’an sebanyak 4 juz, kemampuan bahasa arab dan wawasan keislaman. Ini dikarenakan jumlah quota yang terbatas dan diperebutkan oleh seluruh mahasiswa ADI yang ada di Indonesia.
“Bagi yang lulus akan mendapatkan beasiswa penuh selama 2 tahun dari STID dan berpeluang melanjutkan ketingkatan selanjutnya,” ungkap Abizal.
Sementara itu Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan mengapresiasi dan merasa bangga atas kelulusan ini. Ia juga menghaturkan terima kasih kepada para Civitas akademika ADI Aceh yang telah mendidik para mahasiswa itu dengan sungguh-sungguh walaupun tanpa di bayar.
Dosen Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Ar Raniry ini menambahkan ADI merupakan lembaga pendidikan binaan Dewan Dakwah Aceh dimana seluruh mahasiswanya direkrut dari daerah perbatasan dan pedalaman Aceh. Selama belajar di ADI semua biaya pendidikan dan akomodasinya ditanggung sepenuhnya oleh Dewan DakwahAceh.
“Kita berharap usai mareka meraih gelar (minimal) sarjana, mareka akan kita kembalikan ke daerah rawan aqidah tersebut untuk mengawal pelaksanaan syariat islam di sana. Semoga cita mulia ini bisa nyata terwujud,” harap Tgk Hasanuddin. * [Murdani/Syaf/bpa-islam.com]