JAKARTA (voa-islam.com)- DPP Partai Gerindra menyebut bahwa saat ini Indonesia sedang menuju ke arah bangsa dan negara gagal. Gerindra beralasan hal tersebut dapat dirasakan karena ekonomi Indonesia kian hari kian tidak menjanjikan di rezim Joko Widodo.
“Setalah 70 tahun lebih merdeka, kita menuju negara gagal. Ekonomi bangsa kita sedang ‘sakit’ karena salah urus,” demikian cuitan DPP Gerindra, di akun Twitter resminya, Jum’at (7/7/2017).
Indonesia yang kaya akan SDA dan SDM, tetapi menurut Geindra justru rakyat Indonesia saat ini dalam ketimpangan dan kemiskinan. “Paradoks Indonesia”. “Kalau kita mau tahu apakah pencapaian ekonomi kita selama 30 tahun terakhir sudah baik atau belum, bandingkan dengan negara tetangga.”
Menurut Gerindra, perbedaan besar ekonomi atau PDB Tiongkok, pada periode 30 tahun sejak 1985-2015 adalah 35 kali lipat. Pada tahun 1985, PDB Tiongkok adalah $309 miliar - angka ini naik ke $11.008 miliar di tahun 2015.
“Sebagai perbandingan yang sama, besar ekonomi Singapura tumbuh 15 kali lipat. Besar ekonomi Indonesia hanya tumbuh 10 kali lipat. agaimanakah caranya, ekonomi Tiongkok yang pada tahun 1985 hanya 3,6 kali lebih besar dari ekonomi Indonesia, tumbuh begitu pesat 30 tahun kemudian ekonomi Tiongkok bisa 12,7 kali lebih besar dari ekonomi Indonesia?”
Menurut kajian banyak ahli ekonomi, pertumbuhan ekonomi Tiongkok bisa begitu cepat karena Tiongkok secara sungguh-sungguh mengimplementasikan prinsip-prinsip state capitalism, atau kapitalisme negara.
“Artinya, seluruh cabang produksi penting yang menguasai hajat hidup orang banyak, dan seluruh SDA dikuasai oleh negara. Hal itulah yang harus dicontoh oleh bangsa Indonesia jika ingin ekonominya bangkit dan rakyatnya kembali makmur serta sejahtera.” (Robi/voa-islam.com)