JAKARTA (voa-islam.com), Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) mengecam keras penutupan Masjid Al Aqsha oleh penjajah Israel, sehingga umat Islam tidak dapat berziarah dan beribadah di dalamnya.
Diketahui, sejak Jumat, 14 Juli 2017, Masjid Al Aqsha di tutup oleh Israel, akibatnya umat Islam tidak dapat masuk untuk shalat wajib lima kali sehari, adzan tidak berkumandang lagi melalui menara-menara Masjid Al Aqsha.
Shalat Jumat (14/7/2017) tidak dapat terlaksana, kaum muslimin dan para penghafal quran tidak dapat lagi berziarah dan i'tikaf di dalamnya. Masjid Al Aqsha sudah di kuasai secara penuh oleh penjajah Israel.
"Menyerukan kepada pemimpin Islam untuk bersatu dan bertindak segera membebaskan Masjid Al Aqsha dari penjajah Israel," kata ketua KISPA, Ustadz Ferry Nur dalam keterangan persnya, Jakarta, Senin (17/7/2017).
KISPA juga menyerukan kepada Pemerintah Indonesia untuk segera bersikap tegas dan protes terhadap penutupan Masjid Al Aqsha.
"Menyerukan kepada Ulama, Khatib dan Muballigh agar menyampaikan kondisi terkini di Masjid Al Aqsha dan Palestina kepada umat, sehingga dapat meningkatkan semangat dan kepeduliannya,"jelas Ustadz Ferry.
Selanjutnya, KISPA mengingatkan kaum muslimin untuk tetap peduli dan membela Masjid Al Aqsha, mendukung perjuangan Rakyat Palestina dengan doa dan menginfakkan rizqi terbaiknya. (Bilal)