View Full Version
Selasa, 18 Jul 2017

Dai DAQU: Tidak Ada Pesta Seks di Surga

JAKARTA (voa-islam.com), Seorang dai membuat heboh netizen, pasalnya dalam sebuah acara di stasiun televisi swasta, dia menyebut bahwa di surga ada 'Pesta Seks' sebagai kompensasi bagi orang beriman di akhirat yang menjauhi seks bebas di dunia.

Kendati kemudian, sang dai sudah meminta maaf ke publik, banyak pihak yang merasa perlu meluruskan pandangan itu.

Menanggapi isu tersebut, Kepala Biro Media dan Dakwah Daarul Qur’an, Ustadz Hendy Irawan Saleh meluruskan sejumlah kekeliruan berpikir di masyarakat terkait hakikat surga. Menurut Ustadz Hendy, seorang Muslim secara prinsip perlu mengetahui ilmu tentang definisi surga.

"Surga adalah hal yang tak pernah dilihat dengan mata, didengar dengan telinga dan dirasakan oleh hati-hati manusia.  Ini sifat dasar  surga. Oleh karenanya, pengetahuan surga harus hanya dari hadits Rasulullah dan buku para ulama yang qualified," jelas Divisi Bidang Dakwah Forum Jurnalis Muslim (Forjim) itu , kepada voa-islam.com, Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Sehingga, lanjutnya, jika doktrin ini sudah dipahami, seorang penceramah tidak bisa semaunya saja menerangkan surga dengan imajinasinya sendiri, menyamakan dengan apa yang terjadi di dunia.  "Ini salah besar," cetus Ustadz Hendy.

Ia mengakui bahwa di surga nanti ada aktivitas seks di kalangan penduduknya. Namun, karakternya berbeda dengan kehidupan sex di dunia. "Benar ada seks dalam surga.  Tapi Allah hilangkan rasa cemburu di surga, rasa dendam tak ada,  Rasa benci juga tidak Ada,"ungkapnya.

Hal tersebut, katanya lagi, sebagaimana diterangkan dalam hadist Nabi SAW riwayat Abu Hurairoh; “…masing-masing mereka memiliki dua istri. Sumsum tulang betisnya kelihatan dibalik daging, karena saking indahnya. Tidak ada perselisihan dan permusuhan di antara mereka. Mereka sehati, senantiasa bertasbih mensucikan Allah, pagi dan sore.” (HR. Bukhari 3245, Muslim 2843, dan yang lainnya).

Begitu juga Al-Quran menerangkan karakter masyarakat surga; ”Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (QS. Al-Hijr: 47).

"Bahkan, dalam riwayat seorang suami mampu melayani 100 wanita dalam semalam. Tapi semalam di surga kan beda dengan dunia, Jangan diimajinasikan dengan waktu dunia,"beber Ustadz Hendy.

Ustadz Hendy menerangkan dalam kehidupan di surga, wanita yang tidak menikah di dunia akan dinikahkan oleh pemuda ganteng yang bentuk tubuhnya persis seperti Nabi Adam AS kecuali wajahnya.

"Wanita yg bersuami akan dikumpulkan dengan suaminya, asal suaminya masuk surga,"ucapnya.

 

Tidak ada Pesta Seks di Surga

Lebih dari itu, imbuh Ustadz Hendy, di dalam surga Allah jadikan kelamin para penghuni surga adalah kelamin yang tak pernah kendur dan syahwat yang tak pernah habis.  

"Namun, ini bukan kenikmatan segala-segalanya. Karena penduduk surga hanya mencari kenikmatan utama yaitu bertemu dan melihat langsung wajah Allah. Inilah kenikmatan terindah, kenikmatan yang lain adalah dikunjungi Rasulullah," ujarnya.

Sambungnya, sebagaimana kenikmatan terindah di surga adalah berjumpa dengan Allah, maka kenikmatan terindah di dunia adalah mengenal Allah dengan belajar dan mencintai Allah.

Ketika ditanya apakah di surga ada pesta seks seperti yang terjadi di dunia. Dimana terjadi hubungan seksual melibatkan tiga pelaku atau lebih dalam satu aktivitas. Ustadz Hendy menegaskan tidak ada. Di surga, ia berpendapat, tetap ada syariat suci yang diberlakukan.

"Saya berpendapat tidak seperti itu. Tapi, sesuai syariah hubungan suami istri sebagaimana dicontohkan Rasulullah. Selesai satu istri, maka lanjut istri yang lain dalam kamar yang berbeda. Karena syariatnya adalah haram mengumpulkan lebih dari satu istri dalam satu selimut atau dalam satu kali hubungan,"pungkasnya. (Bilal)


latestnews

View Full Version