PADANG (voa-islam.com), Ratusan ulama dan dai Asia Tenggara menggelar pertemuan bertajuk 'Multaqo Ulama dan Da'i se-Asia Tenggara' di Kota Padang, Sumatera Barat. Pada pertemuan itu, dihasilkan 'Deklarasi Padang' atas nama Ikatan Ulama dan Da'i Asia Tenggara. Deklarasi tersebut, pada poin pertama menegaskan pentingnya mengupayakan persatuan umat dalam pandangan agama Islam
"Pertama, mewujudkan umat islam sebagai umat yang satu merupakan kewajiban syar’I dan kebutuhan kaum muslimin," kata Ketua Ikatan Ulama dan Da'i Asia Tenggara Ust. Muhammad Zaitun Rasmin, di Padang, (20/7/2017).
Kedua, lanjutnya, umat Islam sebagai umat yang satu, tidak menafikan adanya perbedaan dan perselisihan pada internal umat Islam, selama itu tetap dalam bingkai akhlak yang mulia. Kemudian, ketiga, Persatuan umat Islam ditegakkan di atas akidah yang lurus, ibadah yang benar dan akhlak yang mulia, berdasarkan al-Qur`an dan al-Sunnah sesuai dengan pemahaman para sahabat, tabi’in dan para ulama mu’tabar.
"Keempat, Pentingnya sikap pro aktif dari seluruh kaum muslimin dalam membangun kesatuan, persatuan dan persaudaraan umat Islam, dengan menumbuh kembangkan sifat tabayyun, husnuzhan, rasa cinta dan kasih sayang, saling menghargai dan toleran, saling bersilaturrahim dan bermusyawarah, serta menghindari segala hal yang dapat menyebabkan perselisihan, perpecahan dan permusuhan," jelas Ustadz Zaitun.
Kelima, katanya lagi, pentingnya peran para ulama dalam keteladanan tentang kesatuan, persatuan, persaudaraan dan tolong menolong (ta'awun), pro aktif dalam menyelesaikan perselisihan yang terjadi di dalam tubuh umat dan senantiasa mengarahkan ummat agar terhindar dari pemikiran ekstrim baik kanan(terorisme dan radikalisme) maupun ekstrim kiri (liberalisme).
"Keenam, sangat diperlukan peran aktif ummat Islam melalui berbagai lembaga Islam dalam mewujudkan sikap solidaritas dan membantu kaum muslimin yang sedang mengalami kesulitan dan kezaliman seperti yang terjadi di Rohingya dan Palestina serta beberapa negeri muslim lainnya yang mengalami kelaparan dan bencana dahsyat," pungkas ustadz Zaitun. (Bilal)