DOMPU (voa-islam.com) - Menindak lanjuti berita yang tersebar melalui situs Okezone.com 12 Juni 2017 (MUI NTB Sebut Tiga Pondok Pesantren Ajarkan Ideologi Radikal) dan Kompas 13 juni 2017, (Sejumlah Pondok Pesantren di NTB Terindikasi Sebarkan Paham Radikal...nasional.kompas.com) beberapa perwakilan Ormas dan Pimpinan Pondok mendatangi Ketua MUI Kabupaten Dompu.
Ketua Yayasan Pondok Usman bin Afan H. Syamsuddin H. Abdullah M.Pd , Perwakilan FUI Dompu, Perwakilan Yayasan As-Salam Dompu melakukan silaturrahmi dan Dialog secara kekeluargaan dengan Ketua MUI Kab. Dompu NTB, DR (HC) H. Abdullah Arsyad, S. Ag, menyangkut isu atau tuduhan yang dituduhkan kepada Pondok Usman bin afan, Pondok Al Madinah Kab. Bima serta Pondok Abu Bakar As-Sidik Kota Bima, sebagai Pondok yang berpaham radikal.
Dalam silaturrahmi dan dialog singkat tersebut, Ketua MUI Dompu DR (HC) H. Abdullah Arsyad, S. Ag, mengaku kaget dengan info atau berita yang tersebar tersebut, karena menurut beliau, selama ini Pondok Usman bin Afan tidak pernah menunjukan adanya hal-hal yang mencurigakan seperti yang disampaikan oleh kedua media maestream tersebut.
"Saya kaget dengan berita ini, padahal hubungan kami dengan Pondok Usman bin Affan ataupun Pondok lain di Kab. Dompu relatif baik dan Pondok Usman bin Affan tidak pernah menunjukan hal-hal yang berbau Radikal," lanjut beliau.
"Setiap ada kegiatan atau acara di Pondok Usman bin Afan, Kami (MUI) serta Pemerintah Daerah, aparat TNI maupun Kepolisisan selalu di Undang, jadi kenapa Media- media ini tidak pernah menanyakan langsung kepada kami" tutur DR (HC) H. Abdullah Arsyad, S. Ag, Ketua MUI Kab. Dompu di kediaman beliau.
Begitu pula yang disampaikan oleh Ketua Yayasan Pondok Usman bin Afan H. Syamsudin, "Departemen Agama Kab. Dompu adalah Partner Kami, TNI dan Polri selalu bekerjasama sama dengan Kami dalam segala hal, dimana letak kegiatan kami yang radikal?," lanjut beliau.
Hal senada juga disampaikan oleh Pimpinan FUI Kab Bima Ustad Asikin, "Baru baru ini Gubernur NTB beserta rombongan berkunjung ke Pondok Al Madinah Kab. Bima, beliau memberikan bantuan senilai 25 Juta dan 1 unit Mobil, jadi kami kaget jika Pondok Al Madinah pun dituduh berbau radikal, padahal Kami dekat dengan Pemerintah di daerah ini," tutur beliau. [iwan/syahid/voa-islam.com]