JAKARTA (voa-islam.com)—Konflik berdarah di Rakhine Myanmar kembali berkecamuk. Puluhan etnis Rohingya, termasuk perempuan dan balita meregang nyawa akibat serangan membabibuta militer Myanmar.
Dunia pun mengutuk serangan tersebut, tak terkecuali di Indonesia. Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mendesak agar kekerasan terhadap etnis Rohingya diakhiri.
"Penyerangan dan kekerasan yang menimpa Muslim Rohingya harus segera diakhiri," kata Helmy di Jakarta, Senin (28/8/2017) seperti dikutip dari Antara.
Dia mengatakan PBNU juga mengutuk keras kejadian yang terjadi di Rakhine, sembari menambahkan dengan alasan dan motif apapun kekerasan tidak bisa dibenarkan dan ditolelir. (Baca: Sekjen PAHAM: Bela Rohingya adalah Amanah Konstitusi)
"Kami mendesak pihak-pihak terkait, utamanya pemerintah Myanmar, Dewan Kemanan PBB dan juga ASEAN untuk proaktif dan mengambil langkah strategis untuk menyelesaikan tragedi kemanusiaan ini," kata dia.
Perbedaan keyakinan dan ideologi, kata dia, tidak bisa dijadikan alasan untuk memberangus liyan.
"Saya mengutip Sayyidina Ali bahwa mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudara dalam kemanusiaan. Ini penting diungkapkan untuk menunjukkan bahwa betapa kemanusiaan adalah basis utama untuk membangun apa yang disebut dengan perdamaian," kata dia. * [Syaf/voa-islam.com]