JAKARTA (voa-islam.com), Pengamat Media, Yons Achmad mengimbau kepada netizen yang bersikap kritis terhadap penguasa harus berhati-hati dengan jebakan hukum dari orang tidak dikenal.
"Bagi Anda yang saat ini kritis terhadap penguasa. Waspadalah. Banyak jebakan maut yang akan menyeret Anda berurusan dengan hukum dan aparat kepolisian," katanya kepada voa-islam.com, Jakarta, Selasa (29/8/2017).
Salah satu modusnya, lanjut Yons, Oknum antah berantah akan memantau akun media sosial seseorang. Terutama akun Facebook dan Twitter. Lalu mereka akan menghubungi lewat pesan pribadi.
Kemudian, ditawari untuk menjadi koordinator pasukan cyber tertentu. Dengan bayaran 7 sampai 15 juta perbulan. Dengan berbagai persyaratan. Termasuk mengirimkan KTP dan biodata lengkap. Apa setelahnya?
"Anda akan difitnah terlibat dalam sindikat penyebar hoax, penyebar kabar bohong dan ujaran kebencian. Sang oknum entah siapa itu akan memposting fitnah lengkap dengan postingan KTP atau biodata penting Anda. Data yang suka rela Anda kirim ke mereka," bebernya.
Oleh karena itu, Founder Kanet Indonesia itu meminta masyarakat waspada dengan modus demikian.
"Walau perekonomian lagi lesu, jangan sampai mudah tergoda iming-iming kerjaan (uang) yang tidak jelas plus dari orang yang tidak jelas pula. Sudah banyak korbannya. Nyalakan akal sehat dalam bersosial media," pungkasnya. (Bilal/voa-islam)