KARAWANG (voa-islam.com)--Kekerasan yang menewaskan ratusan Muslim Rohingya, Myanmar kembali terjadi sejak Sabtu (26/8/2017). Kekerasan tersebut dilakukan oleh militer Myanmar dengan dalih menumpas kelompok militan Rohingya.
Selain menewaskan ratusan orang, kekerasan tersebut membuat ribuan orang Rohingya melarikan diri ke perbatasan Bangladesh. Ketika ribuan etnis Rohingya berusaha menyelamatkan diri ke Bangladesh, negara itu justru memblokade akses masuk bagi mereka yang hendak mengungsi.
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Karawang mengecam kekerasan dan pembantaian yang dilakukan oleh militer myanmar tersebut.
Ketua KAMMI Karawang Arief Riyanto mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bertindak cepat dan tegas atas kasus ini.
"Mendesak negara-negara ASEAN untuk melakukan peninjauan kembali prinsip non-intevention dari ASEAN dan kompak untuk menekan Pemerintah Myanmar dan menampung pengungsi Rohingya," ujar Arief dalam siaran pers yang diterima Voa Islam, Kamis (31/8/2017).
KAMMI Karawang juga mengajak seluruh umat Muslim di Indonesia khususnya Kabupaten Karawang untuk tak hentinya mendoakan dan membantu sesama umat muslim di Rohingya.
"Pernyataan sikap ini disampaikan karena didorong oleh keimanan dan kecintaan KAMMI Karawang terhadap sesama saudara muslim di Rohingya, Myanmar," tutup Arief. [Syaf/voa-islam.com]