BELANDA (voa-islam.com) - Anak pemberontak PKI DN Aidit, Asahan Alham menulis opini bernada ancaman. Anak DN Aidit yang mati ditembak TNI ini adalah pensiunan Perusahaan Belanda Import/export KURVAL.
Asahan menyatakan nada ancaman pada Minggu (24/9/2017) pada akun Facebook "Asahan Alham", "DALAM WAKTU YANG DEKAT PKI TIDAK PUYA RENCANA MEREBUT KEKUASAAN, tidak mempropagandakan dan menyebarkan Marxisme-Leninisme atau idelogi Komunisme, tidak mengorganisasi massa dan juga tidak menghidupkankan kembali PKI lama. " demikian buka tulisan tersebut.
Asahan menambahkan, "Tugas jangka panjang(mungkin sangat panjang) adalah membalas dedam rakyat pada musuh dengan cara menghukum individu-indiovidu penting dan paling reaksioner dan paling jahat dengan HUKUMAN MATI yang akan dilakukan oleh grup-grup kecil rahasia bersenjata yang tersebar di seluruh Indonesia. Pembangunan kembali PKI secara nasional sengaja tidak dilakukan sekarang bagi menghindari kembalinya terror besar seperti terror Suharto 65. Bilapun terror besar itu akan diulangi sekarang, akan sangat sedikit menyentuh PKI karna PKI terlalu kecil dan pula tidak terlihat sehingga musuh akan langssung berhadapan dengan rakyat. " terangnya panjang.
Suharto salah ciduk, salah hukum; 80 persen BUKAN PKI melainkan rakyat biasa meskipun 90 persen pimpinan PKI berhasil dijerat Suharto
Asahan menuduh Suharto salah ciduk, "Pengalaman ini ditarik dari perstiwa 30S/65: paling tidak,80 persen, Suharto salah ciduk, salah hukum; 80 persen BUKAN PKI melainkan rakyat biasa meskipun 90 persen pimpinanPKI berhasil dijerat Suharto. Jadi kalau sekarang terjadi terror, maka palig sedikit 95 persen akan salah sasaran karna PKI yang kecil-kecil tersebar dan juga rahasia." tuduhnya.
Aksi penghukuman gembong-gembnong jahat, bisa saja berlangsung hingga ratusan tahun tergantung aktivitas mereka dalam menindas rakyat dan memusuhi PKI.
Dendam akan berakhir ketika PKI telah berhasil merebut kekuasaan hingga kekuasaan berada di tangan rakyat dan rakyat bisa memerintaah dengan tenang karnah sejumlah sangat besar gembong jahat dan kaum yang paling reaksioner dan anti komunis telah banyak yang dihukum mati sebelum revolusi mencapai kemenangan.
"Sekarang PKI tidak bicara tentang masyarakat komunis atau sosialis, atau propaganda maupun penyebaran komunisme." jelasnya beretorika.
"TUGAS TUNGGAL PKI SEKARANG ADALAH BALAS DENDAM DALAM PERANG 100 TAHUN JANGKA PANJANG. ZONDER BLA,BLA,ZONDER TAM,TAM." tutup Asahan percaya diri meski sudah tua renta.
Yakin berani melawan umat Islam Indonesia??
[adivammar/voa-islam.com]