JAKARTA (voa-islam.com)—Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam menegaskan bahwa Parmusi berkomitmen untuk berjuang di jalur dakwah. Selama ini diakui Usamah, banyak masyarakat yang menganggap bahwa Parmusi adalah underbow dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Sudah tahun ketiga ini saya meletakan dasar Parmusi dan saatnya kembali ke dakwah sehingga kita tidak lagi identik dengan partai politik. Namun bagaimana membangun dakwah untuk politik bukan politik dulu baru berdakwah. Kita memiliki paradigma baru connecting muslim,” kata Usamah saat penutupan Silatnas Parmusi di Aula Masjid At Tin Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Meskipun sudah kembali kejalan dakwah, Parmusi mempersilahkan kadernya untuk berpolitik. Kader dilarang membawa nama Parmusi untuk kepentingan politik. “Parmusi mencabut kegiatan politik dalam mukernas kali ini, tapi kader atas nama pribadi silahkan itu hak masing-masing untuk berpolitik,” katanya.
Salah satu upaya fokus di jalur dakwah ini, Parmusi bertekad mencetak 30 ribu dai guna ditugaskan di seantera negeri. “Insyaallah pada 2019 nanti kita akan adakan jambore dai nasional. Kita akan adakan ekspedisi dai untuk berdakwah di desa terpencil dan pulau terluar,” ungkap Usamah.
Kembalinya Parmusi kejalan dakwah, lanjut dia, diharapkan pemimpin Parmusi berasal dari dai yang tentunya mempunai sertifikasi dai. Pemimpin seorang dai berarti terampil dalam mengemban misi dakwah.
Pada kesempatan Silatnas ini, Parmusi juga memberikan penghargaan hadiah umrah kepada 12 dai terbaik. Keberangkatan 12 dai ke Tanah Suci akan diagendakan pada Maret 2018. Tahun 2017, Parmusi juga memberangkatkan 10 dai terbaik. * [Syaf/voa-islam.com]