View Full Version
Rabu, 04 Oct 2017

Pengamat Terorisme: Media Kelu Sebut Teroris dalam Serangan Las Vegas

JAKARTA (voa-islam.com), Pengamat Terorisme, Harits Abu Ulya menilai media melakukan standar ganda terkait peristiwa serangan senjata pada konser musik Country di Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu malam (1/10). Media enggan sebut peristiwa itu sebagai aksi terorisme, saat pelakunya non muslim.

"Serangan brutal di Las Vegas membuat banyak pihak prihatin, tapi di sisi lain juga ada realitas yang juga memprihatinkan. Ini soal obyektifitas pemberitaan oleh beragam media mainstream. Kenapa media banyak yang kelu untuk melabeli serangan brutal di Las Vegas sebagai aksi teroris?" katanya kepada voa-islam, Rabu (4/10/2017)

Menurut Harits, serangan Las Vegas menjadi salah satu contoh tolok ukur level obyektifitas media dan banyak pihak terkait isu terorisme. Biasanya, lanjut Hadits, pada kasus ecek-ecek "teror" begitu murah di obral kata "teroris", kenapa pada serangan brutal di Las Vegas mereka menjadi pelit?.

"Publik makin sadar bahwa diksi "teroris" atau isu terorisme adalah etalase perang opini dan propaganda, yang terselebung di dalamnya ada kepentingan politik global yang komplek yang tendensius. Dan ada konvergensinya dengan kepentingan politik rezim lokal yang ikut memainkan isu warr on terrorism,"jelasnya.

Harits menegaskan perlu disadari faktor beragam kepentingan dibalik isu terorisme membuat banyak pihak sulit bersikap obyektif, jujur, adil dan proporsional dalam pemberitaan. "Apakah kita seperti itu? Mari berkaca diri," tandasnya. (bilal/voa-islam)


latestnews

View Full Version