JAKARTA (voa-islam.com), Dalam rangka memperingati Milad I, Brigade Jawara Betawi 411 berencana menggelar tasyakuran, doa dan Parade Perguruan Silat Betawi di kawasan Car Free Day (CFD) Monas, Jakarta Pusat, pada Ahad, 5 November 2017.
Kegiatan yang diagendakan berlangsung sejak pukul 06.00-10.00 WIB ini, akan menampilkan atraksi seni maen pukul Betawi, Pentas seni dan budaya Betawi serta pembacaan Maulid Nabi Saw.
Milad I Brigade Jawara Betawi yang bertemakan “Jawara dan Ulama Bersatu Menuju Kota Jakarta yang Maju, Berakhlak dan Berbudaya" ini akan dihadiri oleh 1000 orang peserta yang terdiri dari anggota Perguruan Silat, komunitas pelestari seni budaha Betawi, para alim ulama, perwakilan ormas, aparatur pemerintahan daerah dan warga masyarakat DKI Jakata.
Ketua Panitia Pelaksana Milad I Brigade Jawara Betawi, H. Basir Bustomi, SE menjelaskan, tujuan diadakan milad ini adalah sebagai bentuk ungkapan rasa syukur untuk memperingati dan memeriahkan hari lahirnya Jawara Betawi Brigadi 411 yang pertama.
“Tujuan lainnya adalah untuk memotivasi pemuda dalam melestarikan dan menumbuhkembangkan seni budaya Betawi. Juga sekaligus sebagai ajang temu muka dan silaturahim antar perguruan silat, yang tujuannya tak lain untuk mempersatukan semua komponen dan elemen para jawara dan alim alim ulama di Tanah Betawi,” ungkap Panglima Brigade Jawara itu.
Basir mengatakan seiring perkembangan waktu dan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, perhatian para pemuda terhadap seni dan budaya asli Indonesia ternyata masih kurang. Sebagai generasi penerus bangsa, seharusnya mereka melestarikan budaya bangsanya sendiri.
“Tak dipungkiri, di era globalisasi sekarang ini, begitu kuatnya budaya asing masuk hingga ke pelosok desa tanpa memfilter lebih dulu. Pergeseran adat dan budaya telah merubah wajah anak negeri untuk lebih memilih budaya asing untuk mereka banggakan,” sesal Basir.
Sementara itu, lanjut Basir, hanya sedikit saja pemuda yang bisa membawakan silat tradisional. Itupun dianggap sesuatu yang aneh, terlebih jika menemukan seorang mengenakan baju pangsi dalam kesehariannya.
“Melihat kondisi itu, menjadi latar belakang Brigade Jawara Betawi untuk melestarikan seni budaya Betawi, khusus seni bela diri,” tandas Basir.
Pada Milad I Ahad mendatang, juga akan dilakukan Pengukuhan dan pelantikan Pengurus DPP dan Korwil Brigade Jawara Betawi. Perlu diketahui, Pembina Brigade Jawara Betawi 411 terdiri dari para ulama dan tokoh Jawara Betawi, diantaranya: KH. Muhammad Nursasih, Lc, H. Dani Anwar, dan H. Abu Bakar Sadelih. Jawara Betawi Brigade 411 terbentuk atas spontanitas perguruan pencak silat Betawi dalam Aksi Bela Islam 411.
Dalam lagu marsnya, Brigade Jawara Betawi hadir untuk mengawal ulama tanpa batas, turun bela Islam sampai tuntas.“Jawara Betawi tak kenal lelah membela agama menjaga ulama, untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia, dan menjaga bhineka tunggal ika. Islam bersatu tak bisa dikalahkan, karena kami berjuang mencari ridho Allah."
"Satu komando ulama dalam instruksi panglima, kita selalu bersama turun membela agama Allah.” Begitu lagu Mars Brigade Jawara Betawi yang akan dibawakan Ahad nanti. (bilal/voa-islam)